|21|

1.5K 71 5
                                    

Jangan lupa Vote nya guyss
----------
Flashback on

"Halo kenapa nona?" tanya orang diseberang sana

"Kalian masih mantau ayah kan?"

"Iya nona kami masih memantau tuan tapi kami menyadari sesuatu nona. Seperti ada yang mengikuti kami"

"Kalian waspada terhadap orang itu dan memang benar kalau ada yang mengikuti kalian" jawab Audrey

"Tapi kenapa orang itu mengikuti tuan nona?"

"Karna orang tersebut ingin mencelakai ayah karna sebuah balas dendam sang om. Tetap awasi ayah saya" jelas Audrey

"Baik nona saya kan tetap mengawasi tuan"

"Terima kasih Rio" jawab Audrey setelah itu ia memutuskan sambungan teleponnya.

Setelah beberapa jam kemudian, Rio kembali menelpon Audrey

"Halo nona saya minta maaf" ucap Rio membuat Audrey menahan amarah namun ia segera mengatur amarahnya karna ia belum tau apa yang akan diucapkan Rio

"Kenapa" dingin Audrey

"Ma..maaf nona"

"jangan bertele tele Rio"

"Maaf nona, orang yang terus-terusan mengikuti tuan secara gak sengaja saya tembak tepat di jantungnya ketika ia akan menembak tuan" jelas Rio membuat Audrey menghela nafas lega

"Tidak papa Rio, dia memang pantas mendapatkan itu, dia pantas mati menyusul sepupunya di neraka" ucap audrey sambil tersenyum devil

"Saya kira nona akan marah saat saya mengambil bagian nona"

"Tidak papa Rio saya lagi gak mau mengotori kuku cantik saya. Oh iya sekarang dimana Ayah?"

"Tuan sudah saya bawa ke rumah anda yang berada di kota ini nona" ujar Rio

"Oke tetap awasi ayah dan uang mu akan segera saya transfer setelah ayah pulang selamat sampai tujuan" ucapan Audrey hanya dibalas anggukan kepala oleh Rio.

Padahal kan lagi nelpon bukan vidio call gimana Audrey bisa tau kalau Rio lagi nganggukin kepala

Sambungan telpon pun diakhiri oleh Audrey.

'Selamat menikmati neraka bersama sepupu lo Toni' ucap gue sambil tersenyum devil

Flashback off
•••••
Audrey'pov

"Nia bangun ayok kerumah Manda" ucap gue sambil mengelitiki pinggang Nia

"Geli drey haha nanti aelah duh udah drey" ucap Nia tertawa

"Ihhh gue kadu Bagas baru tau kalau ceweknya ini kebo" gumam Gue namun dapat didengar oleh Nia

"Heh lo juga kebo ya. Gue kasih tau Bara klo lo juga kebo" ucap Nia tak mau kalah

"Bara juga kebo jadi gak papa"

"Dihh kebo aja bangga"

"Ihh cepet Niaaaaa nanti Manda ngamuk lagi" ucap gue sambil menarik tangan Nia

"Iya drey iya" gue tertawa pelan melihat Nia yang menggerutu tak jelas sambil menuju kamar mandinya.

Selang beberapa menit, Nia telah keluar dengan Pakaian santainya dan segera menemui Audrey di ruang keluarga.

Oh iya semalam Nia minta ijin untuk menginap disini karena orang tuanya harus berangkat ke luar kota untuk menyelesaikan pekerjaan. Selain bekerja sebagai guru, om Bambang juga mempunyai restoran dan telah tersebar diberbagai kota.

"Pagi Ciaaa" teriak Nia saat menuruni tangga

"Masih pagi kak Nia ih udah teriak-teriak aja ini rumah bukan hutan yang bisa teriak seenaknya" omel Via bersuara membuat Nia cengengesan karna tengah diomeli oleh seorang anak berusia 7 tahun.

"Via, kakak mau kerumah kak Lia, kamu mau ikut?" tanya gue

"Gak, Via mau nonton aja, nanti juga ayah pulang kan kak?!"

"Iya 2 jam lagi ayah pulang. Nanti kalau ayah nyari, bilang kakak lagi di rumah kak Manda oke" ucapan gue dibalas anggukan oleh Via

Gue dan Nia pun berangkat menuju rumah Manda menggunakan mobil kesayangan gue.

"Gimana Bara drey? Dia sudah tau siapa Lily? Terus gimana reaksinya saat mengetahui siapa lily? Terus ..." cerocos Nia, namun dengan cepat gue potong

"Lo nanya satu satu bego. Bingung gue jadinya" ucap gue yang hanya dibalas cengiran oleh Nia

"Baik, Bara sudah tau siapa Lily namun dia belum tau kalau Lily seorang bitch. Dia hanya tau kalau Lily bakal menghancurkan hubungan kami" lanjut gue

"Oh" balas Nia membuat gue ingin mencabik-cabik muka mulusnya namun gue masih sayang dengan sepupu gue. Huft sabar Drey sabar' batin gue

"Sudah sampe lo gak mau turun?" ucap gue

"Ha? Kok cepet banget sampenya"

"Rumah dia cuman berjarak beberapa rumah aja bego. Lo sih pake maksa naik mobil. Lo kan sudah sering main kerumah Manda" ucap gue menatap Nia malas

"Oh iya" balas Nia namun gue hiraukan

"Ehh ini bukannya mobil Vincent?" ujar Gue ke Nia

"Lah iya, pagi pagi sudah ngapel aja ni bocah" sewot Nia

Gue hanya mengangkat bahu acuh dan segera masuk kerumah meninggalkan Nia di teras rumah Manda.

"Woi pagi-pagi sudah pacaran aja lo" ucap gue mengejutkan Manda dan Vincent

"Pagi mata lo sekarang jam 10 bego mangkanya jangan Kebo. Gak ceweknya gak cowoknya sama-sama kebo" balas Vincent

"Dihh ssgl" ujar gue

"Apaan cobak ssgl"

"Suka suka gue lah"

"Audrey lo jahat ninggalin gue sendiri didepan" tiba-tiba Nia muncul di belakang gue

"Duduk woy lo mau berdiri terus disitu?" tawar Manda

Gue dan Nia langsung duduk di sofa. Gue duduk diantara Manda dan Vincent membuat Vincent terjatuh kelantai

"Woi anak om Roni lo main duduk disitu aja gak liat gue duduk disitu. Sakit nih pantat gue" omel Vincent namun gue acuhkan

"Dihh gue dikacangin sekarang" gumam Vincent namun masih kami cuekin

"Telpon sohib gue dulu ah" lanjut Vincent sambil berjalan menuju teras rumah Manda untuk menelpon Bara Dan Bagas.

*A*U*D*R*E*Y*

Yeyy up lagii yuhuu
Apa kabar sahabat sahabat ku whehehe

Jangan lupa vote dan follow yaa

@syhzany_

@syhzany_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AUDREY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang