15 ¦ Sinis

5.7K 838 38
                                    

Happy Reading
Stay Healthy and Safe
Selamat menjalankan ibadah puasa
❤❤❤

"Mereka punya, cuma rusak. " Jelas Johnny.

"Hah? Yang bener? " Tanya Seungmin menanggapi pernyataan yang dilontarkan oleh Johnny barusan.

"Barusan gua tanya tadi. " Ucap Johnny seadanya.

Hubungan Seungmin dan Johnny semakin dekat. Ditambah dengan hari ini ada kejadian yang membuat mereka lebih banyak bersama. Jadi, Seungmin memutuskan agar Johnny tidak perlu lagi bersikap formal padanya. Walaupun masih nampak canggung. Benar kata Hyunjin, pegawai ayahnya tak ada yang terbiasa bersikap non formal.

Terkadang, Seungmin maupun Hyunjin terpikirkan bahwa mereka bukanlah manusia melainkan robot yang sengaja diciptakan oleh Chris untuk menjadi pekerjanya. Lupakan, mungkin Seungmin juga Hyunjin terlalu banyak menonton film.

"Yaudah, jagain Yeji. " Ujar Seungmin lalu kembali melangkahkan kakinya pergi.

Seungmin mencoba untuk melihat dari luar sekolah. Tepatnya trotoar. Jika ia teliti, disamping sekolah terdapat taman kecil dan sebuah toko yang menjual pakaian.

"Haruskah ku coba? " Gumamnya. Namun pada akhirnya, ia lakukan juga.

"Baiklah. Setidaknya, aku sudah berusaha. "

Kedua kakinya kembali melangkah dan menuju ke toko pakaian tersebut. Sepertinya mereka menjual pakaian yang cukup bermerek dan terkenal dikalangan remaja. Namun karena saat ini belum terlalu Sore, jadi belum banyak pengunjung.

Telapak tangannya mendorong pintu kaca transparan tersebut dan mendapat perhatian dari sang penjaga kasir.

"Eum, permisi. " Tutur Seungmin setelah mendekati sang kasir. Seorang perempuan berponi yang terlihat baik.

"Ada yang bisa saya bantu, Kak? " Tanyanya ramah.

"Eum, bolehkah saya melihat CCTV toko ini? " Cicit Seungmin. Ia ragu, jujur.

"Saya kurang tahu, Kak. Karena saya hanya part time disini. "

"Bisakah kau menanyakannya? Aku benar-benar minta tolong. " Pinta Seungmin. Bagaimanapun, yang menyebabkan hilangnya Hyunjin adalah dirinya. Ia merasa bersalah. Jadi, ia harus mengusahakan usaha terbaiknya untuk bertanggungjawab. Walau pada akhirnya mungkin bisa saja ia dipecat.

"Baiklah, saya tanyakan dulu. " Ujar perempuan tersebut.

"Terimakasih banyak. "

Perempuan tersebut mulai mengeluarkan telepon genggam miliknya dan menelepon seseorang. Mungkin manajer.

"Eum, ini Kak. Manajer ingin berbicara sama Kakak. " Ucapnya lalu memberikan handphonenya pada Seungmin.

"Halo? "

"Kira-kira, alasannya apa anda ingin melihat CCTV dari toko kami? "

Karena Seungmin sudah tak ingin menghabiskan waktu lagi, mau tak mau ia pun menjelaskan semuanya dari awal. Walau tak semuanya penting untuk diketahui. Ia harus bergegas setidaknya sampai sebelum waktu rapat Chris selesai. Hari juga semakin Sore.

"Hah? Benarkah? Saya amat sangat berterimakasih. "

"Bagaimana? Boleh? " Tanya perempuan kasir tersebut.

"Boleh katanya. Terimakasih sebelumnya. "

Seungmin mulai dibawa ke sebuah ruangan. Ruangan tersebut adalah ruangan untuk CCTV.

"Ayo, lakukan sekarang. Aku masih harus menjaga didepan. " Ucapnya menyadarkan Seungmin.

"Ah, baiklah. Bisakah kau mundurkan sebelum tengah hari tadi? "

Babysitter ° ChanMin °Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang