Babysitter ° ChanMin °

21 ¦ Childhood

Tumben up malem.

Hiya, soalnya aku lagi PAS. Semangat buat yang lagi PAS juga.

Maaf ya semuaaa

Kali ini, bakal Chaeryeong side dulu. Gak tau nanti gimana.

Oh iya, btw ini story udah 6k aja. Gak nyangka. Makasih buat vote dan komennya guys.

Buat yang jadi siders, bertobatlah kelean.

Happy Reading
Stay safe and healthy

Chaeryeong sengaja hari ini tak ingin bekerja sama sekali. Setidaknya dia harus meluangkan waktu di satu hari ini setiap tahun untuk menemui kedua orangtuanya.

"Halo. " Ucap Chaeryeong sesudah mengangkat teleponnya.

"Gak, aku gak mau kerja sama sekali hari ini. Bukannya udah aku bilang setiap tahun? "

"Mau bayarannya sebesar apapun juga, aku gak mau kerja hari ini. " Ucap Chaeryeong lalu memutus pembicaraan sepihak.

Walaupun dia bukan anak yang baik untuk kedua orangtuanya, setidaknya ia masih berkewajiban untuk melakukan ini sebagai anak.

"Cherry, ada telepon buat kamu dari Tuan Choi. " Tutur sang manager setelah membuka pintu kamarnya setengah.

"Bilang sama dia, aku gak mau hari ini. Kamu kan udah tahu setiap tanggal dan bulan ini, aku gak mau kerja sama sekali. " Bentak Chaeryeong. Udah capek dia.

"Jangan ganggu aku hari ini. "

Chaeryeong segera pergi ke kamar mandi dan bersiap agar pantas menemui orang tuanya. Setiap tahun pada tanggal dan bulan yang sama ia akan melakukan hal ini. Tak akan berkerja sama sekali. Anggaplah ini adalah hari tobatnya setiap tahun sekali.

Pandangan Charyeong menuju ke nakas tempat tidurnya. Fotonya bersama sang Kakaknya yang membuatnya akan melakukan apa saja untuknya.

"Kak, hari ini tahun kelima. Kakak gak mau ngunjungin juga sama aku? Kasian Papa sama Mama gak pernah lihat kita bareng lagi. "

Ia merindukan sang Kakak sungguh. Namun, kembali lagi. Ia melakukan semua ini untuk sang Kakak. Ia tahu bahwa kakaknya adalah orang yang terpelajar dan pintar secara akademis. Lebih baik, ia yang menjadi seperti ini. Chaeryeong tak ingin mengecewakan kedua orangtuanya untuk yang kedua kalinya. Cukup dirinya saja.

---

Biasanya, Chaeryeong paling malas ketika menyetir sendiri. Namun, hari ini berbeda. Chaeryeong menyetir sendiri hari ini karena ia ingin privasi.

Chaeryeong turun dari mobilnya dengan mengenakan pakaian putih dan memegang dua buket bunga ditangannya. Bunga tersebut dirangkai dan disusun sedemikian rupa. Setiap tahunnya, Chaeryeong pasti akan membeli warna bunga dan jenis yang sama. Mawar putih dan Tulip putih.