04 ¦ Kopi

8K 1.1K 32
                                    

Up buat nemenin malming kalian. Stay at home, yaaa jangan lupa

Maaf, sekarang aku kurangin up. Karena banyak sidersnya. Maaf yaaa

Tapi, buat kalian yang udah mau vomment. Makasih banget. Kalian balikkin mood akuuuu

Jangan lupa buat vomment.

Luv ya ❤❤

















Happy Reading 🙌🙌

"Senang bekerja sama dengan anda. " Ucap Chan sambil menyodorkan tangannya.

"Terimakasih, kalau begitu saya pamit dahulu. " Jawabnya dan juga membalas sodoran tangan Chan.

"Tidak mau, makan malam bersama dulu? " Tawar Chan. Bagaimanapun juga ia harus menampilkan bahwa ia adalah atasan yang baik pada kliennya.

"Lain kali saja, saya masih memiliki jadwal. Saya pamit. "

Setelah gerombolan kliennya pergi menghilang di balik pintu, ia duduk kembali dan merehatkan tubuhnya. Ia tak peduli dengan sekarang ia masih berada di ruang rapat, dan masih ada Ryujin dibelakangnya.

"Chan, pulang yok. Udah sore njir. Gua udah laper, mau makan, mau pulang. " Ajak Ryujin yang masih setia berdiri sembari memegang beberapa dokumen milik Chan.

"Beliin gua kopi dulu, kek. Ngantuk bat nih gua. "

"Dih, orang goblok. Udah malem ini bodoh. Liat tuh. " Ucapnya sambil menunjuk kearah jendela transparan didepannya terpampang langit yang mulai gelap. "Lu mendingan pulang aja. Ngapain sih lembur mulu? "

"Beliin gua kopi dulu, baru gua pulang. Beneran dah. " Ujar Chan masih dalam posisi yang sama. Biarin aja udah. Duduknya udah mana gak elit. Kakinya di selonjorin, kepalanya mendongak.

"Gak mau gua njir. Males. Sana beli sendiri. "

Ryujin meninggalkannya begitu saja. Jangan harap sikap profesional dari Ryujin jika mereka hanya berdua saja. Pasti Ryujin akan bertindak sesuka hatinya saja dan mengabaikan permintaan Chan. Padahal ia adalah atasan disini.

"Udah malem sih, tapi kayaknya gua harus pulang dah sekalian mampir. " Monolognya lalu berdiri meninggalkan ruang rapat.

---

Jalan raya sudah tampak agak sepi. Wajar sih, udah malam sekitar jam 7. Iya, tadi Chan gak langsung pulang. Dia masih aja sempat-sempatnya mengerjakan beberapa dokumennya baru ia pulang. Biasanya sih ia akan bablas hingga tengah malam, tapi entah kenapa hari ini ia ingin pulang lebih cepat daripada biasanya. Biasanya Chan pulang jam 12 malam paling cepat.

"Padahal baru jam 7 lewat, masa udah pada tutup aja Cafe. " Ocehnya melihat toko-toko yang sudah menutup gerainya.

Akhirnya, Chan memutuskan untuk memarkirkan mobilnya dan turun untuk menyusuri Cafe yang masih buka. Mungkin.

Kemeja hitamnya serta rambutnya tertiup angin malam yang berhembus. Chan berjalan dengan tempo sedikit cepat karena angin malam mulai semakin dingin dan menusuk kulitnya.

Babysitter ° ChanMin °Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang