08 ¦ Libur Mantab Jiwa

7.2K 1K 125
                                    

Lihatlah betapa manjanya ia dengan Seungmin. Hanya seorang Seungmin. Lelaki yang hanya ia kenal sebagai ibu dari Yeji. Tak ada yang lebih dari itu. Tapi, tingkahnya menunjukkan bahwa mereka berdua lebih dari itu. Layaknya seorang ibu dan anak.

Sebenarnya, Chan agak merasa kasihan pada Yeji. Apalagi mengingat Seungmin adalah ibunya. Namun, lebih dekat dengan Hyunjin. Chan tidak membayar Seungmin agar ia lebih menghabiskan waktunya lebih banyak dengan Hyunjin daripada Yeji. Ia hanya ingin Hyunjin bahagia. Walaupun mungkin bukan dengan ibu kandungnya. Setidaknya ia bisa merasakan bagaimana figur seorang ibu.

Jika dilihat secara umum, Yeji mungkin terlihat biasa saja jika Seungmin bersama Hyunjin. Namun, secara seksama anak itu merasa Seungmin menjauh darinya. Chan ingin sekali merengkuh anak itu dalan pelukkannya. Bagaimanapun juga, ia sama seperti Hyunjin yang tumbuh tanpa figur orang tua yang sempurna.

Chan yakin, Yeji juga ingin merasakan figur seorang ayah dihidupnya. Namun, kembali hal itu ia tepis. Mengingat bagaimana Seungmin yang sudah malas berhubungan dengan para lelaki. Hanya membuang waktu.

Seungmin menanggapi semua perkataan yang terlontar dari mulut Hyunjin. Sedangkan Yeji, hanya menonton mereka berdua.

Saat ini, mereka berempat tengah berada di Bandara. Di ruangan VIP duduk di sofa panjang yang tersedia menunggu jadwal penerbangan mereka. Yeji duduk dipinggir sofa bersama Chan. Sedangkan, Seungmin dan Hyunjin mengoceh hampir sepanjang hari.

Kedatangan mereka bukan untuk liburan, untuk bekerja. Bagi Chan seorang. Bagi yang lain, adalah liburan. Harusnya tidak akan berakhir seperti ini jika saja Hyunjin tidak memaksa ikut dan menyangkut pautkan Seungmin.

Flashback on

"Dad, mau ikut. Mau liburan. " Pintanya pada Chan saat ia belum berangkat kerja.

"Nanti. Abis Dad pulang baru kita liburan. " Balas Chan jengah menghadapi Hyunjin dengan segala sikap manjanya.

"Hyunjin mau sekarang. " Titahnya.

"Bang Hyunjin, kalau kamu disana nanti sendirian. Gak ada yang temenin kamu. Okay, kamu ikut Dad. Tapi nanti kalau kamu hilang, Dad gak mau cari kamu. " Ancam Chan supaya gagal rencana Hyunjin.

"Gak, kok. Hyunjin gak bakal hilang. Kan ada Mommy Seungmin. " Ucapnya santai tanpa beban.

Chan akan pergi keluar kota lusa untuk mengecek perkembangan cabang perusahaan miliknya yang berada disana. Mengingat cabang tersebut baru dibangun, Chan harus mengawasi secara intensif perkembangan disana. Kerap kali, ia bolak-balik kesana. Tidak begitu jauh memang, namun niat Chan kesana bukan untuk liburan atau semacamnya. Tapi, untuk bekerja.

Masalah Seungmin. Lelaki itu sudah kembali ke rumahnya dan sepertinya sudah bekerja seperti biasa kembali. Masalah bayaran untuknya juga sudah selesai. Hanya saja, semejak datangnya kehadiran Seungmin dihidup Hyunjin, membuatnya mulai bergantung pada ibu dari Yeji itu. Tanpa sadar, hal itu juga membuat Chan secara tak langsung bergantung pada senyum dan tawa seorang Kim Seungmin.

Jangan tanya darimana ia mengetahui nama lengkap Seungmin. Ia punya kekuasaan dan segalanya. Paham, kan?

Berkat Lucas tentunya. Tim IT yang sudah ia anggap seperti keluarganya sendiri itu, selalu membantunya untuk hal-hal seperti ini. Tapi untuk Seungmin, ini termasuk kasus spesial untuknya. Bahkan saat Chan mengatakan nama Seungmin saja, Lucas langsung memotong ucapan Chan. Masih terngiang-ngiang dikepalanya.

"Seungmin sudah kembali ke rumahnya. Lagipula, kau punya Jihyo. Kenapa harus Seungmin? " Tanya Chan.

"Mommy Seungmin seperti Mama yang ingin Hyunjin punya. " Jawabnya polos membuat Chan tersentak.

Babysitter ° ChanMin °Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang