(13) Secret: Panas

805 65 1
                                    

Waktu berjalan sangat cepat, tidak terasa sudah 2 bulan Eric bersekolah di sini. Akhir-akhir ini Jeno sedang sibuk dengan basketnya, sebentar lagi sekolahnya akan mengadakan turnamen tahunan, dalam rangka ulang tahun sekolah. Sebagai anggota basket sekaligus anggota osis, Jeno tentu saja menjadi panitia untuk mata lomba basket. Siyeon pun sedang sibuk mengurus bagian keuangan berhubung ia adalah bendahara osis. Keduanya sekarang sedang di masa-masa sibuk, mereka pun jarang bertemu di luar jam sekolah.

Jeno menghepa napas kasar dan langsung mengambil duduk di sebelah adik kembarnya. Eric juga dimintai bantuan untuk mengurus acara ini. Tapi tugas Eric dibagian pensi, jadi ia baru akan sibuk sekitar minggu depan, mengingat turnamen dan pensi berjarak satu minggu.

"Kenapa lu?" Tanya Eric.

"Kangen Siyeooon..." rengek Jeno.

"Ga usah maju-maju gitu bibirnya," kata Eric kemudian memukul pelan bibir Jeno.

"Sakit ih"

"Lebay lu, orang pelan-pelan kok gw mukulnya"

"Tetep aja sakit..."

"Ric.."

"Apa?

"Kangen Siyeooon..."

"Ya cari Siyeonnya lah.. Masa ngerengek ke gw, lu pikir gw siapanya Siyeon?" Kata Eric.

"Ade ipar," ceplos Jeno.

"Emang yakin jodoh?"

"Do'ain jodoh lah.."

"Ya udah iya"

"Eh Siyeon tuh, samperin gih," kata Eric sambil menunjuk Siyeon yang baru memasuki kelas.

"SIYEOOON"

"Morning babee," sapa Siyeon kemudian langsung memeluk pemuda Tuan di depannya.

Eric yang merasa akan menjadi nyamuk, memutuskan untuk mengeluarkan earpodsnya dan mulai membaca novel.

"Kangen tau ga," kata Siyeon.

"Ciee kangen sama aku," goda Jeno.

"Emang kamu ngga?" Tanya Siyeon.

"Ngga"

"KOK NGGA?" Protes Siyeon.

"Ciee mau dikangenin sama aku ya," goda Jeno lagi.

"Ih tau ah," kata Siyeon dan langsung menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik Jeno untuk menyembunyikan wajah merahnya.

"Ciee mukanya merah gitu... Utututu tayang tayaaang.. Iya aku juga kangen kamu kok," kata Jeno sambil tertawa. Siyeon yang masih berada di pelukan Jeno mengangkat tangannya kemudian memukul pundak sang kekasih.

"Ga usah ketawa"

"SELAMAT PA-" Teriak Haechan dari luar.

"Astaga masih pagi heh, udah main peluk-peluk aja. Hargai dong itu yang di belakang," kata Haechan sambil menunjuk Eric.

"ECANKUH... " panggil Eric dan langsung menghampiri Haechan.

"ERICUUUU..." balas Haechan.

"Jeno sama Siyeonnya pelukan, kan aku juga mau," Adu Eric ke Haechan.

"Ummm.. Eric juga mau? Ya udah sini-sini Ecan peluk"

"IDIH JAUH-JAUH," kata Eric. Ia refleks menjauhkan Haechan dari tubuhnya. Tapi semuanya terlambat, Shuhua dan Soyeon sudah lebih dulu melihatnya.

"ERIC, LU MASIH LURUS KAN?" 

"HAECHAN YA ALLAH... KITA BARU GA KETEMU 2 HARI MASA KAMU UDAH BELOK?"

"Tuh Sha, Yeon kandangin pacar kalian," titah Siyeon.

SECRET [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang