(38) Secret: Belanja

303 41 0
                                    

"ANJG ERIC PELAN-PELAN... INI HELM BISA TERBANG..."

"ERIC AH GITU..."

"AKU BILANGIN MAMA WEN AH.."

"RIIIC PELAN-PELAAN..."

"Udah nyampe Sha.."

"Hah? Udah?"

"Udah," jawab Eric. Shuhua turun dari motor kemudian menaruh helmnya dan langsung menggeplak kepala Eric cukup kencang.

"Heh Bule, kalau mau mati sendiri aja, ga usah ajak-ajak gw"

"Santai atuh, sakit pala cogan dipukul-pukul"

"Cogan-cogan otak lu sebelah, udah ah gw mau masuk," kata Shuhua kemudian langsug berlari meninggalkan Eric.

"YA  JANGAN DITINGGAL JUGA GW NYA HEH" 

Berhubung rencana belanja mereka kemarin gagal karena Talkshow dadakan bersama Tuan dan Nyonya Wang, maka dari itu mereka berdua memutuskan untuk berbelanja hari ini.  Keduanya kini berada di salah satu pusat perbelanjaan untuk membeli beberapa barang-barang yang akan dibawa ke Malang besok. Jeno dan Siyeon juga ikut, hanya saja mereka akan menyusul. Siyeon masih harus pergi ke kantor agen perjalanan untuk mengurus beberapa hal di sana.

BRUK

Eric sontak menoleh ke asal suara dan menemukan Shuhua jatuh terduduk sambil mengusap-usap keningnya. Bukannya memastikan Shuhua baik-baik saja, Eric justru tertawa kemudian baru menghampiri kekasihnya yang masih asik dengan keningnya.

"KAN GW BILANG, NINGGALIN GW Sih l-" ucapan Eric terhenti saat Shuhua menatapnya tajam.

"Iya iya maaf, sakit ga?" Tanya Eric masih sambil menahan tawanya.

"Ya menurut lu aja Sukirman, bantuin berdiri!" Titah Shuhua sambil mengulurkan tangannya agar Eric membantunya berdiri.

"Bisa jalan ga lu?" Tanya Eric sambil membantu Shuhua berdiri.

"Bisa elah, gw nabrak tembok bukan nabrak truk" 

"Ya udah, ayo jalan," kata Eric sambil menarik tangan Shuhua untuk ia gandeng.

"Ngapain gandengan sih? Kayak mau nyebrang aja. Gw bisa sendiri," kata Shuhua kemudian berjalan mendahului Eric. Tetapi bukan Eric namanya kalau langsung menuruti perintah Shuhua. Ia berjalan lebih cepat agar bisa menyusul Shuhua kemudian menarik tangannya dan menggenggamnya erat.

"Ih, gw bisa sendiri Eriiiiic"

"Pusing mah bilang aja"

"Ngga"

"Orang jidat kamu sampe biru gitu, mana jalannya sempoyongan lagi. Aku ga mau ya kamu nabrak lagi, nurut aja kenapa?!" Omel Eric dengan nada tegasnya. Shuhua tentu saja tidak bisa mengelak jika Eric sudah mulai bersikap tegas. Ia hanya bisa pasrah ketika Eric membawanya ke tempat duduk terdekat.

"Duduk sini, aku beli obat sebentar," kata Eric kemudian langsung pergi meninggalkan Shuhua yang masih terdiam di sana.

'Pacar gw cakep juga ternyata,' batin Shuhua yang tanpa sadar mengmbangkan senyumnya.

"WOY!! Senyam senyum sendiri, gila lu?" Tanya Siyeon yang tiba-tiba berdiri di samping Shuhua. Tentunya kehadiran Siyeon yang tiba-tiba membuat Shuhua terkejut dan reflek memukul perut Siyeon cukup kencang.

"ANJ- sakiiiit"

Shuhua yang menyadari perbuatannya dan mengenali suara itu langsung menoleh dan terkekeh.

"Makanya jangan ngagetin orang Siyeooon" 

"Lagi lu senyum-senyum sendiri kayak orgil"

"Abis diapain lu sama Eric?" Tebak Jeno.

SECRET [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang