(25) Secret: Crackers Fight

597 45 2
                                    

"Bang, ini mas kemana sih? Kok ga pulang-pulang?" Tanya Wendy cemas. 

Keempat anggota keluarga Tuan yang tersisa sedang berkumpul di ruang keluarga setelah makan malam.

"Ga tau ma," balas Jeno yang masih terfokus dengan ponselnya.

"Wony udah coba telfon, tapi ga diangkat-angkat," kata Wony.

"Jeno"

"Hmm?"

"Jujur sama papa, kenapa kamu berantem sama Eric?"

"Papa tau darimana?"

"Kamu sama Eric peran dingin keliatan jelas bang.."

"Lagipula, bukan cuman kamu yang ngerasain. Papa sama mama juga ngerasa kalau akhir-akhir ini Eric ngejauh," kata Mark.

Jeno menghela napasnya pelan kemudian menutup ponselnya, "Pa, sebelumnya Jeno boleh nanya dulu?"

"Apa?"

Jeno mengumpulkan keberaniannya untuk bertanya, pertanyaan yang ia yakini akan menjadi alasan Eric sampai semarah ini. Jeno tidak bodoh, Eric memang terlihat jelas menghindari dirinya dan kedua orang tuanya. Buktinya, dia bersikap biasa saja pada Wony, tapi tidak kepada Jeno, Wendy dan Mark.

"Kalian percaya sama Jeno?"

"Percayalah"

"Kalau sama Eric?"

"Percaya, kenapa sih?"

"Beneran percaya?" 

"Iya atuh"

"Setara ngga percayanya?" 

Mark dan Wendy terdiam, pertanyaan Jeno seolah menyadarkan mereka bahwa mereka memang tidak percaya sepenuhnya pada anak kedua mereka. 

"Kenapa diem aja? Kalian lebih percaya aku?" Tanya Jeno diakhiri tawa miris.

"Eric udah mendem ini dari lama ma, pa. Sunwoo ceritain semuanya ke aku, dia ga pernah ngerasa dipercaya. Puncaknya kemaren pas Jeno nuduh Eric suka sama Siyeon dan Jeno juga nuduh Eric macem-macem sama kakaknya Hyunjin," jelas Jeno sambil menahan air matanya. Jeno tidak tahu rasanya tidak dipercaya, karena semua orang selalu percaya padanya. Tapi seolah merasakan kesedihan yang sama dengan Eric, ia tidak dapat menahan air mataya.

"Sekarang Eric di rumah Sunwoo, Sunwoo bilang biarin aja dia nenangin diri di sana," final Jeno kemudian ia langsung pergi ke kamarnya. Begitupun Wony, ia merasa papa dan mamanya butuh waktu untuk bicara berdua. 

Setelah Wony masuk ke kamarnya, tangis Wendy pecah, "Ini salah aku ya mas?"

"Bukan cuman kamu Wen, aku juga salah. Kita sama-sama salah," kata Mark kemudian menarik istrinya ke pelukannya.

























































Sunwoo baru saja kembali dari lobby setelah mengambil pesanannya dan Siyeon.

"Yeon, belom bangun juga dia?" Tanya Sunwoo.

"Belom, kayaknya efek obat biusnya lama deh," kata Siyeon.

"Lu ga mau mandi Yeon? Udah malem loh," kata Sunwoo.

"Udah dong, baru kelar," kata Siyeon.

"Cepet amat njr, baru gw tinggal bentar juga"

"Bentar apaan, setengah jam juga lu keluar. Lama banget tadi, kemana dulu?" Tanya Siyeon.

"Si abangnya nyasar, ga jelas banget gw bilang di lobby dia malah ke lobby mall sebelah"

"Lah jauh amat?!"

SECRET [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang