(28) Secret: Bantuan

484 47 2
                                    

Ting tong

Cklek

"Nah, pas banget. Baru mau gw telfon," kata Herin.

"Ya udah ayo masuk"

"Jadi mau ngomong apa?" Tanya Eric.

"Soal Minju." Eric dan Herin diam menunggu kelanjutan ucapan Siyeon.

"Jadi kalian udah tau kan, masa lalunya Sunwoo sampai kenapa dia bisa kepisah dari Minju?" Eric dan Herin mengangguk sebagai jawabannya.

"Jadi, selama di LA sebenernya Mr. Kim udah melakukan berbagai cara supaya Minju bisa inget lagi sama Sunwoo, tapi ga ada yang berhasil. Makanya pas Minju kesini, Mr. Kim nyuruh papa untuk sembunyiin ini dari Sunwoo. Alasannya gw juga ga tau, tapi kata papa kemungkinan ada hubungannya sama ramalannya Aunt Sejeong. Gw ngajak kalian ngobrol karena gw mau nanya, kalian mau ga bantuin gw kembaliin ingatan Minju soal Sunwoo?" Tanya Siyeon.

"Ga usah lu tanya juga harusnya lu tau jawaban gw Yeon," kata Eric sambil tersenyum.

"Gw juga kak," kata Herin.

"Oh iya ngomong-ngomong soal Minju, waktu kemaren gw jemput dia di bandara dia cerita kalau dia mimpi ngeliat anak cewek ketabrak mobil terus ada anak cowok yang teriak-teriak manggilin si anak cewek. Terus dia nangis abis ceritain itu, katanya dia ngerasa kalau anak cewek itu dia, tapi dia ga tau siapa anak cowok itu. Apa mungkin itu gambaran masa lalunya?" Eric menceritakan hal yang waktu itu sempat Minju ceritakan saat Eric menjemputnya di bandara.

"Mungkin, itu baguskan? Berarti kita bisa lebih mudah bikin dia inget sama masa lalunya," kata Herin.

"Bener juga sih. Tapi, ini masalahnya sama otak. Kita ga bisa sembarangan. Kita ga paham apapun tentang beginian, gw takut kita malah bikin anak orang makin menderita kalau kita gegabah," kata Eric.

"Bener juga sih, kira-kira siapa yang ngerti beginian?" Tanya Herin.

Mereka bertiga berpikir cukup lama hingga tiba-tiba Siyeon memukul-mukul bahu Eric dan Herin dengan cepat.

"SAKIT ANJR, APAAN?!"

"APAAN KAK?!"

"Eh ya ampun maapin. Gw terlalu semangat, masih sakit ga? Gimana dong? Kita ke tempat Om Jae aja ya atau gw telfonin Om Jae ya," kata Siyeon panik saat Eric meringis sambil memegangi lengannya yang terluka.

"Ga usah, ga sakit sakit amat si, kaget aja tadi"

Siyeon memutar bola matanya malas, sedangkan Herin sudah tertawa terbahak-bahak melihat kepanikan Siyeon.

"Kalau lagi ga sakit gw gebukin lu," kata Siyeon sambil mengepalkan tangannya di depan wajah Eric seolah-olah siap untuk memukulnya.

"Ya sorry, ya udah tadi katanya lu tau, siapa?"

"Kak Umji, dia mahasiswa psikologi," kata Siyeon.

"Loh Kak Umji Psikologi?" Tanya Herin.

"Iya"

"Gw kira bisnis," kata Eric.

"Awalnya mau bisnis katanya, tapi pindah haluan jadi psikologi"

"Ya udah, ngomongnya gimana?" Kata Eric.

SECRET [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang