(60) Secret: Secret (End)

855 55 31
                                    

Hari ini adalah hari keberangkatan Minju, Sunwoo dan Siyeon. Makanya, hari ini Jeno dan Eric berniat untuk mengantarkan ke bandara.

"Jen... cepetan ah, ntar telat," kata Eric, dia menelfon Jeno dari ruang tamu, sedangkan Jeno di kamarnya. 

"Iya, sabar, gw ambil jaket dulu," balas Jeno lalu menutup telfonnya. Wony juga ikut mengantar bersama Jisung karena Jisung juga sekalian mengantarkan orang tuanya ke luar kota. 








































Mereka semua sudah berkumpul di depan pintu keberangkatan untuk mengantar Sunwoo, Siyeon, dan juga Minju. Siyeon harusnya pergi ke Korea, tapi ternyata dia mendapatkan e-mail kalau lamaran beasiswanya juga diterima di salah satu sekolah di LA. Akhirnya ia memutuskan untuk mengambil beasiswa di LA, karena setidaknya ia tidak perlu bersusah payah belajar Bahasa Inggris lagi. Meskipun tetap aja Bahasa Inggris sehari-hari dan yang akan digunakan untuk pendidikannya berbeda, setidaknya itu lebih mudah dibanding ia harus belajar Bahasa Korea dari nol.

"SIII LU BAIK-BAIK YA DISANAA," kata Shuhua.

"Lu juga baik-baik di sini Shaaaa" 

"Gw bakal kangen banget sama lu" 

"Ntar gw vidcall tiap minggu, tiap hari kalau perlu"

"TEMAN BULUKKU KAMU AKAN PERGI MENINGGALKANKU, KAMU TEGA," kata Haechan mendramatisir.

"APAKAH KAMU TAU AKU RAPUH TANPAMU?" Lanjutnya

"Dangdut banget Chan," cibir Hyunjin.

"Ya udah si, sewot banget dower"

"Udah udah, gw mau pergi nih. Masa adu bacot si? Lu ga liat tuh anak cewek udah pada nangis? Lu pada ga mau nangis gitu?!" Protes Sunwoo.

"Mau banget ditangisin?" Kata Hwall.

"Teuing ah" 

"AH PUNDUNGAN GA SERU. SINI SINI SAYANG AKU," kata Sanha sambil merangkul Sunwoo.

"BELOK LU HEH?!" Seru Sunwoo berusaha menyingkirkan tangan Haechan dari pundak sucinya.

"GW MASIH DEMEN KAK UMJI YA," balas Sanha.

"Awas lu dedemit, gw mau ngomong sama partner kesayangan gw," kata Eric mengusir Sanha dari dekat Sunwoo.

"Dih, ngiri"

"Ah partner gw sekali ilang langsung dua. Ga seru banget"

"Tau nih, samsak gw ilang satu," saut Renjun.

"Jadi lu mau gw di sini cuman buat dijadiin samsak?" 

"Kalau disuruh jujur sih iya"

"Sialan, gw timpuk ya lu," ancam Sunwoo sambil memegang gagang kopernya bersiap untuk menimpuk Renjun.

Renjun dan Eric tertawa puas, "Tapi lu hati-hati ya di sana, musuh makin banyak pasti," bisik Renjun yang diangguki Eric.

"Iya siap"

"Duit korupsi gw waktu dulu masih nyisa tuh di bokap lu, kalau mau lu pake jajan sok aja," kata Eric.

"GITU DONG, SUKA BANGET GW"

"Duit aja cepet lu" 

Jeno tertawa melihatnya. Hingga pandangannya terhenti pada Siyeon yang sedang bercengkrama dengan anak cewe. Jujur saja selama break dengan Yeji, Jeno selalu memikirkan mana keputusan yang tepat. Rasa sayang Jeno pada Siyeon belum sepenuhnya hilang dari hatinya. Tapi di sisi lain Jeno juga sayang Yeji, sayang banget malah. Akhirnya, ia berjalan mendekat, bermaksud untuk mengajak Siyeon berbicara berdua.

SECRET [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang