(11) Secret: Adu Rayu

697 70 0
                                    

"SHASHAA," panggil Wendy dari arah dapur.

"IYA?" Saut Shuhua.

"SINI BENTAR BATUIN MAMA," kata Wendy. Shuhua pun langsung melangkah ke dapur menghampiri Wendy.

Wendy sebenarnya dekat dengan beberapa teman-teman Jeno dan Eric, seperti Shuhua, Haechan, Yeji, dan Hwall. Mereka adalah anak-anak dari teman Wendy maupun Mark, makanya Wendy sudah tidak canggung untuk bercanda ataupun meminta tolong pada mereka. Shuhua, Haechan, Yeji, dan Hwall pun sudah tidak canggung dengan Wendy, bahkan mereka menganggap orang tua satu sama lain sebagai orang tuanya sendiri. Setidaknya itulah yang Mark, Wendy, dan teman-teman mereka sepakati.

"Ekhm.. udah mama aja nih manggilnya," goda Hyunjin.

"Jangan berisik Hyunjin," kata Shuhua, kemudian melanjutkan langkahnya tanpa memperdulikan teman-temannya yang sudah membombardirnya dengan ledekan-ledekan.

"Kenapa ma?"

"Ini tolong anterin ke kamar Eric dulu ya. Tadi sih masih tidur, ntar kamu bangunin aja, suruh makan sama minum obat. Mama mau jemput papa dulu, mobilnya mogok," kata Wendy.

"Kok bisa mogok sih ma?"

"Ga taulah, papa mertuamu itu emang aneh," kata Wendy sekalian menggoda Shuhua.

"Ish.. apaan sih maa, masih lamaa"

"Emang kamu ga mau jadi mantu mama?"

"Ya ngga gitu.. Tapikan, Ih gatau ah"

Wendy terkekeh, "Iya iya, ya udah tolong ya Sha.. Mama buru-buru nih, papa udah nelfon dari tadi," kata Wendy lalu pergi keluar dapur meninggalkan Shuhua yang masih kebingungan.

"Ma tap- Elah ditinggal, ini gw masuk kamar Eric gapapa?" Tanya Shuhua pada dirinya sendiri.

"Gapapa kali ya, eh kamar Jeno sama Eric masih gabung atau udah pisah si?" Gumam Shuhua.

"Masa gw tanya Jeno, ntar makin diledekin.."

"Bodolah, daripada gw nyasar. ni rumah gede banget si," dumel Shuhua, padahal rumahnya tidak kalah besar dari ini.

"Jen.." panggil Shuhua.

"Apa?" Tanya Jeno yang masih fokus pada layar TV yang menampilkan pertandingan tinju antara Haechan dan Jaemin di PS.

"Hmmm itu"

"Apa?" Tanya Jeno lagi, keli ini ia mengalihkan pandangannya pada Shuhua.

"Itu... kamar Eric"

"Oalah kirain apaan.. masih digabung kok, lu tau kamar gw kan?" Kata Jeno.

"Iya tau, gw masuk boleh ga?" Tanya Shuhua.

"Ya boleh lah.. Eric lagi sakit juga, ga bakal ngapa-ngapain" 

"Pikiran lu kotor banget si," kata Shuhua sambil memukul kepala Jeno dengan sebelah tangannya.

"Sakit anj"

"Maksud gw lu bedua ga bakal berantakin kamar gw. Lu kali yang pikirannya kotor," kata Jeno beralasan, padahal sebenarnya memang pikirannya agak kotor.

"Tau ah, cabut gw," kata Shuhua kemudian berlalu ke arah kamar Jeno dan Eric. Semua teman-temannya yang ada di situ ikut melihat ke arah Shuhua dengan tatapan menggoda, bahkan Jaemin dan Haechan menghentikan permainannya hanya demi menggoda Shuhua meskipun hanya lewat tatapan.

"Apa lu pada liat-liat?" Tanya Shuhua galak. Teman-temannya langsung melihat ke arah lain, berpura-pura sibuk dengan urusannya dan tidak memperdulikan Shuhua. Shuhua hanya mendengus kesal kemudian melanjutkan jalannya.















































































































SECRET [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang