(56) Secret: Break

482 39 0
                                    

"Jeno"

"Hmmm??"

"Do you think we need to talk?"

"No"

"But I think, we have to Jen, banyak yang harus aku tanya ke kamu," kata Yeji. Mereka sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit sepulang sekolah.

"Kamu mau tanya apa?" Tanya Jeno.

"Banyak, bisa kita minggir dulu?" 

"Kita harus ke rumah sakit Ji"

"Iya aku tau, aku cuman mau ngomong sama kamu 15 menit ga lebih"

"Kalau aku ga mau?"

"Please Jeno, we have to talk"

"Ji, gw mau ke rumah sakit. Kasian Wony sendiri, mama belom pulang"

"Aku udah minta tolong Shuhua ke sana tadi"

"Tapi aku ga mau Yeji, ga ada yang perlu diomongin"

"Perlu Jeno, kita harus ngomong, berenti dulu!"

"Aku ga mau"

"Berenti!"

"Ngga"

"Berenti No"

"Ngga bakal Yeji"

"Berenti Jeno Tuan"

"There's nothing to talk Ji"

"There is"

"NOTHING"

"WE HAVE TO TALK JENO TUAN!!"

"NOTHING TO TALK YEJI!!"

"THIS IS ABOUT US!!" Seru Yeji pada akhirnya yang membuat Jeno terdiam.

"Ok kita berenti"

Jeno menepikan mobilnya dan turun dari mobil menuju ke sebuah taman, taman yang sama tempat dia melepaskan emosinya setelah putus dari Siyeon.

"Ok kamu mau ngomong apa?" Tanya Jeno.

Yeji menghela napas kasar, "Berapa lama kamu butuh waktu buat mikir?"

"Mikir apa?"

"Jen, aku tau hati kamu belom sepenuhnya tentang aku. Masih ada Siyeon 'kan? Apalagi setelah kamu tau semua kebenarannya"

"Kamu jangan sok tau"

"Aku ngga sok tau"

"Kalau bukan karena alasan itu, kenapa kamu cuek sama aku  2 minggu ke belakang ini? Kenapa kamu seolah ngehindarin aku sama Siyeon? Kenapa Jen?"

"Mana ada aku cuekin kamu?"

"Ada 'lah, ada banget. Semua orang sadar itu, bahkan Shuhua sadar duluan daripada aku"

"Jen, hubungan ini bukan cuman tentang kamu. Jangan sampe karena kamu lagi ada pikiran yang berkaitan tentang perasaan kamu, kamu jadi cuman fokus sama itu tanpa perduliin perasaan pasangan kamu" 

"Jadi maksud kamu aku ga perduli sama kamu?" Tanya Jeno dingin.

"Ngga gitu Jen, maksud-"

"Apa?" Potong Jeno.

Yeji menghela nafasnya, "Aku cewek Jen, cewek itu perasa, semuanya pake perasaan. Aku udah berusaha pake otak aku dan berusaha ngerti jalan pikiran kamu dengan ngebiarin kamu kayak gini tanpa ada kejelasan apapun. Aku tau kamu butuh waktu buat mencerna dan menerima semuanya. Tapi aku butuh kejelasan Jen, Kamu maunya gimana?"

"Ini udah terlalu lama Jen. Aku rasanya kayak punya supur pribadi tau gak?!"

Jeno ingin memotong perkataan Yeji namun Yeji lebih dulu mencegahnya, "Jangan motong, aku belom selesai"

"Kamu ngga nunjukkin sikap kamu sebagai pacar Jen, kamu cuekin aku, aku ajak ngomong juga kamu jawab seperlunya. Paling yang kamu lakuin cuman pergi dan pulang bareng aku. Bahkan yang biasanya kita ke kantin bareng, kamu selalu ga mau dengan alasan ada tugas lah, mau bareng Jaemin aja, atau ngga makan, atau apapun itu"

Jeno diam saja, dalam hati membenarkan ucapan Yeji.

"Jadi sekarang aku balikin ke kamu, kamu mau apa?"

"A-Aku ga tau Ji"

"Kamu ga mau coba ngobrol sama Siyeon?" Tanya Yeji.

"Aku ga berani, aku takut ga bisa jaga perasaan aku kalau aku ngomong sama Siyeon. Lagian Siyeon lagi sibuk ngurusin kepindahannya, minggu depan juga ulangan jadi harus belajar, ga ada waktu Ji"

"Terus gimana?"

"Ga tau"

"Kalau kamu ga tau maunya kamu, kamu mau denger maunya aku?" Tanya Yeji.

"Apa?"

"Aku mau kita udahan dulu sampai kamu ketemu jawaban paling baik untuk masalah ini"

Jeno benar-benar kaget mendengar keinginan Yeji, "Ngga, apaan sih pake udahan segala?!"

"Jen, aku udah minta pendapat mama sama Tante Wen dan menurut mereka ini solusi paling baik. Aku ga bakal merasa kalau aku dicuekin sama kamu dan kamu juga bisa tenang mikirin tentang perasaan kamu"

"Tapi itu menurut mereka Ji. Ini hubungan kita, bukan mama"

"Aku juga berpikir sama Jen, ini yang paling baik buat aku dan kamu"

"Ji tapi ngga menurut aku"

"Terus apa yang menurut kamu paling baik?" Tanya Yeji.

Jeno terdiam, dia benar-benar tidak tahu apa solusi terbaik untuk ini selain menyudahi hubungan mereka. Tapi ia juga tidak ingin putus dari Yeji.

"Apa Jen?"

"Ga ada 'kan?"

"Ji, aku-"

"Jen, ini juga bukan keputusan yang mudah buat aku. Tapi ga ada lagi yang bisa dilakuin selain ini Jen. Supaya enak di aku enak di kamu"

"Menurut kamu break itu enak?" Tanya Jeno.

"Ngga gitu Jeno, tapi kita berdua emang butuh waktu untuk urus urusan kita masing-masing. Sebentar lagi kita mau ujian 'kan? Kita harus fokus sama ujian, kamu juga harus fokus jagain Eric, aku juga harus fokus sama osis yang akhir-akhir ini sering keteteran"

"Kita butuh ini Jeno"

Jeno menghela napasnya, "Okay, Let's take a break"

































































































































































































































































































































































Hi!
Bye

Thanks,
Sweetpotatoballs

SECRET [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang