(16) Secret: Maaf

614 65 0
                                    

Sementara itu, Jeno sudah menemukan Siyeon. Dia masih duduk di meja yang sama dengan sebelumnya.

"Yeon"

"J-jen kamu-"

"Jelasin semuanya," titah Jeno dengan wajah datarnya.

"Tadi aku emang pergi, ada urusan sama temen aku. Terus abis itu aku kesini mau beli minum, pas aku mau beli, ketemu Sunwoo sama Eric. Ya udah aku jalan bareng mereka aja. Terus Sunwoo tuh tadi lagi ngantri beli minum. Gitu aja.." jelas Siyeon. Berterimakasihlah pada Sunwoo yang sudah menyamakan jawaban mereka jika saja Jeno meminta penjelasan.

"Maaf," lirih Siyeon.

Jeno menggeleng pelan, "Aku yang tadi lagi emosi, makanya ga mau denger penjelasan kamu. Maafin aku ya," kata Jeno lalu memeluk Siyeon.

Siyeon mengangguk pelan dalam pelukan Jeno. Beberapa saat kemudian ia melepas pelukannya kemudian menantap Jeno tajam.

"Apa?" Tanya Jeno.

"Kamu ga apa-apain Eric 'kan?" Tanya Siyeon curiga. Ia terlampau hapal dengan kebiasaan Jeno main fisik saat emosi.

"Eh itu..."

"Tadi abang mukulin mas kak," adu Wony sambil menatap Jeno tajam. Siyeon menarik nafas panjang dan siap-siap mengeluarkan petuah.

"Jeno Tuan, kamu tuh udah aku bilangin jangan suka main tangan. Nanti kalau anak orang kenapa-kenapa gimana? Eric itu adek kamu loh Jen, harusnya kamu bisa lebih percaya sama dia," kata Siyeon dalam satu tarikan nafas.

"Maaf," cicit Jeno dengan kepalanya yang ditundukkan.

"Ericnya mana?" Tanya Siyeon.

"Balik duluan," jawab Wony. Siyeon menatap Jeno tajam, jika hanya karena dipukuli rasanya Eric tidak mungkin langsung pergi.

"Kamu ngomong apa aja?" Tanya Siyeon.

"Ngga ngomong apa-apa Yeon"

"Boong, ceritain ke aku semuanya"

"Serius ngga"

"Kalau kamu ngga ngomong apa-apa masa iya Eric pergi gitu aja?"

Jeno menghela napas pelan, percuma ia mengelak. Siyeon terlalu pintar untuk ia bohongi.

"Wony? Sunwoo?"

Sunwoo menghela napas pelan, "Gimana rasanya kalau kakak lu lebih percaya sama orang lain daripada sama lu?"

"Saking ga percayanya sampe berani  nonjok lu berkali-kali," lanjut Sunwoo.

Siyeon menatap Jeno tajam kemudian berdecak kesal.

"Aku salah banget ya Yeon?"

"Salah Jeno, salah banget"

"Ya tapikan-"

"Kalau pun aku omongin ini sekarang percuma. Kepala kamu masih panas. Mending pulang dulu, kita omongin lagi nanti," kata Siyeon kemudian berdiri dari kursinya.

"Kamu pulang sendiri?" Tanya Jeno.

"Iyalah.."

"Bareng aku aja," ajak Jeno.

"Aku bawa motor"

"Motor lu biar gw yang bawa, Eric balik pake motor gw," kata Sunwoo.

"Ya udah," ujar Siyeon kemudian memberikan kunci motornya pada Sunwoo.

Sunwoo mengembalikan kunci mobil Jeno, "Eric di tempat gw, temuin dia kalau dia udah tenang," bisik Sunwoo.

"Gw duluan ya Yeon, Wony.."

SECRET [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang