(47) Secret: Tugas kelompok

347 43 0
                                    

Sudah genap 2 bulan setelah Jeno putus dengan Siyeon, begitu juga dengan Sunwoo dan Chaeyoung. Hari-hari Jeno kini lebih sering di isi oleh Yeji dan tentunya teman-temannya. Sejak kejadian itu juga Sunwoo dan Siyeon menjauh dari mereka semua. Tentu saja semua merasa kehilangan, tapi sikap Sunwoo dan Siyeon sudah cukup membuat mereka muak.

Hari ini, Yeji berangkat sekolah bersama Jeno karena Hwall sakit. Pemuda Tuan itu bilang ia akan menjemputnya bersama Wony.

Oh iya, semenjak Jeno dekat dengan Yeji. Perlahan sifat Jeno kembali seperti yang dulu. Ia sudah mulai terbiasa untuk hidup tanpa Eric dan Siyeon. Tentunya Yeji mengambil peran yang cukup besar dalam merubah sifat Jeno.

Tapi kalau ditanya soal hubungannya, sampai saat ini mereka masih teman. Yeji masih setia menunggu Jeno kembali membuka hatinya, walaupun dia tidak begitu yakin kalau nanti Jeno membuka hatinya lagi, dirinyalah yang akan menempati tempat kosong di hati Jeno.

"Bang, sarapan dulu sini!" Panggil Wendy dari ruang makan.

"Bentar ma, abang masih siap-siap"

"Pagiiiiii, nyengir mulu lu. Ga kering apa tu gigi? Eh hari ini Yeji mau nebeng gw lagi tau, ga tau gw harus seneng apa gimana. Apa mungkin gw mulai suka Yeji? Tapi masa sih, 'kan baru 2 bulan gw pegat sama Siyeon. Mungkin gw harus mastiin perasaan gw dulu kali ya Ric, supaya tau kalau gw beneran suka Yeji atau sekedar pelampiasan aja," kata Jeno pada figura berisi foto dirinya dan Eric tentu saja. Itu saran dari Yeji, dan sekarang itu malah jadi kebiasaannya setiap pagi.

"Udahlah, gw mau sekolah. Bye mas.."

Jeno turun menuju ruang makan dan mendapati Wony dan Wendy sudah duduk rapi di meja makan dengan sepiring besar nasi goreng di tengah meja.

"Bang, hari ini Kak Yeji nebeng lu ya?" Tanya Wony.

"Hooh, napa?"

"Gw mau nebeng. Papa ga ke kantor hari ini"

"Lah? Kenapa?"

"Hari ini papa ke Bandung Jen. Udah berangkat dari Subuh," kata Wendy sambil menyendokkan nasi goreng ke piring Jeno.

"Loh, abang kira masih siap-siap"

"Lu abis shubuhan tidur lagi sih" Kata Wony.

"Ya suka-suka gw dong"

"Udah, sarapan ayo, nanti telat. Nanti abang pergi pake mobil papa aja, tadi papa dijemput temennya, jadi mobilnya ditinggal"

"Kuncinya ga dibawa?"

"Ngga lah, kalau dibawa ga mungkin lu disuruh bawa bolot," ejek Wony.

"Setelah deket sama Jisung lu makin laknat ya"

"Suka-suka gw"

"Udah makan ayo ah. Ga jadi-jadi ini mama makan nungguin kalian debat," kata Wendy menghentikan perdebatan pagi itu. Mereka pun akhirnya makan dengan khidmat tanpa ada perdebatan lagi.





































































































"Buruan dek elah," panggil Jeno dari dalam mobil.

"Ya sabar dong, ga sabar banget ketemu Kak Yeji"

"Bacot deh ya. Gw kuncir juga mulut lu"

"Kuncir aja biar bibir adek seksoy kayak Kak Hyunjin"

"HAHAHHAA KOMEDI LU BANGSAT"

Beberapa minggu belakangan ini Wony memang sudah mulai tercemar dengan kata-kata kasar. Darimana? Jisung tentu saja. Jisung akhir-akhir ini sering bermain bersama Jeno dan teman-temannya. Otomatis Wony ikut gabung. Jadi sebenarnya secara tidak langsung, yang mengajari Wony berkata kasar itu Jeno.

SECRET [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang