'00.18'

62 6 17
                                    

Di dunia ini ga ada yang namanya bodoh, yang ada cuma rasa malas lagi pula Nilai bukanlah penentu kesuksesan seseorang.

-ArshintaCantik

~~~


Sudah cukup rasanya liburan yang gue ambil sendiri, kini waktunya kembali beraktifitas dan waktunya kembali dengan pelajaran-pelajaran yang membuat pening kepala.

Terlambat kesekolah adalah suatu kebiasaan dari jaman sekolah dasar.

Karena upacara sudah dimulai akhirnya gue terburu-buru masuk kebarisan kelas sepuluh, karena ga memungkinkan jika gue masuk ke barisan kelas dua belas, karena letaknya paling ujung dan pasti memakan waktu dan yang lebih pasti akan ketauan bu diah apalagi jika ke uks, mana sempat keburu telat.

Gue menengok ke sebelah kanan gue ternyata ade kelas cewe, dan saat menengok ke sebelah kiri ternyata gue mengenalnya ya dia nicko.

"Hai ko" sapa gue, Dan pastinya jawaban dia selalu tersenyum.

Saat sedang amanat tiba-tiba ada yang berbisik memanggil nama gue, gue menengok ke arah nicko.

"Lo manggil gue?" Nicko pun menjawab dengan anggukan

"Mukamu pucat" ujar nicko sembari tetap fokus mendengarkan amanat dari pembina upacara

"Gue laper ko belum sarapan tadi" nicko menoleh kembali kearah gue

"Mau dipanggilin pmr?" Tanya dia, tak lupa dengan senyum manisnya

"Santay aja kali gue gabakal pingsan"

Setelah gue mengucapkan seperti itu nicko kembali fokus mendengarkan amanat pembina, sedangkan gue malah bosan mendengarkannya. akhirnya gue memainkan rambut ade kelas yang berada di depan gue, dia ga marah karena tau yang memainkan rambutnya adalah seorang arshinta.

~~~

Jam pelajaran pertama pun dimulai, disaat yang lain pusing karena pelajaran fisika dan ditambah lagi gurunya bu wiwit yang setiap menjelaskan pasti muter-muter dulu baru ke intinya, gue malah ngantuk sekuat tenaga mencoba menahan mata ini agar tidak terpejam namun hasilnya nihil tidak bisa.

"Arshinta" panggil bu wiwit yang membuat gue terkejut

"Apa?" Tanya gue

"Kerjakan soal nomer satu"

"Ga ngerti bu" jawab gue dengan polosnya alhasil satu kelas mentertawakan gue, iya gue tau gue lucu

"Ya mangkannya saat ibu menjelaskan kamu pahami bukannya tidur" ujar bu wiwit yang sudah mulai kesal

"Iya"

"Iya iya doang kamu, keluar dari pelajaran saya"

Kesempatan emas untuk seseorang manusia seperti gue, gue langsung berdiri dengan antusias.

"Ibu kalau nyari saya, saya ada di uks kalau ga ya di kantin. Dadah semua" ucap gue sebelum pergi meninggalkan kelas

Saat melewati kelas akika, ternyata dikelasnya pun tidak ada guru. Gue mendekati pintu dan berteriak nama akika

"Yaampun mba shintul" ucap akika

"Kantin yu?" Ajak gue

ARSHINTA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang