Mereka yang tidak sabaran, tidak akan pernah tau rasa bahagia dimana yang dinanti akhirnya kembali.
-Arshintacantik
~~~
Di malam minggu yang sangat mendukung, karena cuaca sangat cerah bintang-bintang bertaburan di langit dan bulan menampakan cahayanya yang indah. Sekarang gue, akika dan ketiga teman gila sedang sibuk mencari bahan-bahan yang bisa di masak. Ya ceritanya si pesta karena ujian selesai. Padahal pengambilan rapot saja belum.
"Jadi gais, hari ini akika dan para mbae ingin main masak-masakan," ucap akika yang sedang membuat instastory.
"Masak beneran kali bukan masak-masakan." timpal ria.
"Cukup, jangan berkomentar layaknya netizen yew."
"Dih dikasih tau yang benar."
"Heh ga ada yang benar kecuali mbae Arshinta."
Gue tertawa dengan pembelaan akika. Disaat sedang tertawa tiba-tiba fanny berloncat-loncat kegirangan entah setan apa yang sedang merasuki dia.
"Fan waras?" Tanya gue bingung
Fanny tidak menjawab. Tetap dia berloncat-loncat kegirangan dan sesekali tertawa. "Ihh mbae Fanny kenapa?" Tanya akika panik.
"Kemasukan Arshinta," jawab Anis dengan mimik muka yang serius
"Ko Arhinta?" Ria bertanya, ternyata bukan gue aja yang bingung.
"Kan arshinta setan." anis mengucapkan itu dengan polos tanpa merasa bersalah.
Disaat yang lain tertawa karena ucapan anis, sebenarnya juga gue ingin tertawa. Tapi masalahnya orang cantik dibilang setan. Dugong menangis mendengar ini.
"Ambil air cepat!" perintah akika. Dan ria malah nurut saja mengambilnya.
ria memberi segelas air kepada akika.
"Mbae pimpin doa, saya mencium bau-" ucapan akika tergantung karena dia sibuk mengendus-ngendus.
Gue mengernyitkan dahi bingung, "bau apa?"
"Bau sirup marjan." jawabnya. Dan saat dilihat ternyata benar itu air sirup.
Ria mengambil kembali gelas yang ada di tangan akika, "Cepet takut roh Fanny dibawa pergi dan tidak akan kembali. Seperti doi," curhatnya.
"Ya tapi kan itu air marjan bisa ngusir setan emang?" Tanya anis.
"Bisa lah. Ini kan marjan nya warna merah, pasti setannya insecure karena ngeliat warna sirup sama kaya darah dia." jawab ria dengan ke-sotauannya.
"Sompral banget lu ri diikutin sampe rumah mampus lu." ucap gue menakut-nakuti.
"Eh jangan lah anjir"
"Ih cukup, Cepet lanjut baca ayat kursi!" perintah akika, tumben sekali dia seperti ini?.
Disaat sudah dibacakan sesuatu. Entah apa yang dibaca. Ria bersiap-siap untuk menyembur fanny, "Satu, dua, Ti-" ancang-ancang akika agar ria mengikuti. "Ga" ria menyembur semua yang berada di dalam mulutnya. Namun, fanny keburu sadar dan akhirnya yang terkena semburan adalah anis.
Mimik muka anis berubah menjadi orang yang sangat menyedihkan, "gue lagi aja yang kena" ucapnya.
Kita semua tertawa terbahak-bahak. Dan tentunya fanny pun ikut tertawa. Di sela tertawa gue bertanya ke fanny "lu kenapasi?" Fanny menengok ke arah gue.
"Kabar gembira untuk gue sendiri." ucapnya dengan nada salah satu iklan namun diganti liriknya.
Kita semua menatap fanny dengan tatapan bertanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHINTA [SELESAI]
Ficção AdolescenteArshinta Anindira Maheswari nama yang sangat indah bukan? Ya indah tapi sayang kelakuannya membuat nama dan dirinya sangat jauh berbeda. Annoying girl sebutan dari teman-teman untuk dirinya, cewek absurd yang selalu membuat kekacauan dimanapun. Tapi...