'00.15'

94 22 30
                                        

Takut adalah hal yang manusiawi dan wajar, yang ga wajar itu udah berpura-pura berani padahal takut

-ArshintaCantik

~~~

"Lah kan saya jual ayam"

karena fanny tidak mau malu akhirnya dia menarik gue dari kios itu

"Neng celana dalemnya gajadi?" Tanya abang-abangnya gue akhirnya tertawa dan banyak orang yang menatap gue dengan tatapan bermacam-macam

Kita pun berjalan mencari kios yang menjual sayuran tak lama berjalan kita pun langsung menemukannya

"Mau beli apa neng geulis?" Tanya abang-abangnya lumayan manis si gue langsung menengok ke arah ria ternyata ria sudah mulai senyum-senyum tidak jelas

"Beli cabe" jawab gue

"Cabe beli cabe" gue menatap sinis abangnya bisa-bisanya dia ngucap kaya gitu

"Bang ada terong?" Gue bertanya ria pun berbisik ketelinga gue "buat apaan terong" gue tak menjawab ria

"Ada nih seger-seger"

"Terong jual terong" abangnya pun tertawa karena jawaban gue

"Bang mau beli ini dong buat sayur asem" ucap ria yang sedari tadi senyum-senyum

"Ga ada neng adanya sayur manis" jawab abangnya dalam hati gue mau modus ni abang-abang

"Lah emang ada bang?" Tanya ria dengan polosnya

"Kan yang beli manis jadinya sayur manis" ria malah tambah senyum-senyum ga jelas berasa mau muntah gue liat ria yang begitu

"Udah cepet bang, noh sekalian bawang merah ama bawang putih" gue sengaja buru-buru kalau kelamaan keburu cacing di perut gue demo

"Apa lagi neng?" Tanya abangnya

"Tempe, tahu"

"Semuanya jadi delapan belas ribu neng" ucap abangnya sembari memasukan sayuran, tempe tahu, dan cabai ke dalam kantong pelastik

"Yaela diskon bang jadi lima belas" seketika jiwa emak-emak gue keluar begitu saja

"Yah segini udah murah atuh"

"Tar saya kasi nomer dia nih" gue menunjuk ria, fanny pun tertawa melihat ekspresi kaget ria

"Ko gua si?" Tanya ria

"Gausa muna mau kan lo?"

"Eh engga ya" ekpresi ria pun panik, alah dasar manusia muna

"Ya udah ambil nih lima beras ribu daripada ribut mulu" ucap abangnya.

Akhirnya gue pun membayar dan langsung pergi tak lupa ucapkan terimakasih dulu biar sopan

Kita pun berjalan entah mau kemana tidak ada tujuan seperti hidup gue tanpa dia

"Cari tukang daleman yu" ajak ria

"Ngapain lu kampret" tanya fanny sambil tertawa

"Bukannn" jawab ria

"Gue mau nanya yang jual kenapa mayoritas yang jualan daleman itu laki-laki"

"Gua kira mau ngapain" fanny pun langsung menoyor kepala ria

"Eh gue juga kepo, yu ri kita cari tau" ajak gue ke ria

"Heh lu liat noh langit udah mendung mending pulang" fanny pun menunjuk langit yang memang sudah mendung semendung hatiku saat tidak ada kabar dari dia

ARSHINTA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang