Berterima kasih pada diri sendiri, telah bertahan hingga detik ini.
-Arshintacantik
~~~
Sudah sebulan saja tinggal di panti bersama Via dan anak-anak yang lainnya. Banyak hal yang gue ketahui disini, termasuk Via yang ternyata sudah sedari bayi tinggal disini. Dia sering curhat tentang harapannya yang ingin bertemu kedua orang tua, tentang percintaannya dan masih banyak lagi.
Dan selama ini pula tidak ada satupun keluarga yang mencoba mencari keberadaan gue. Semenjak tinggal di panti, gue juga ikut Nicko bekerja di salah satu cafe untuk mencukupi kehidupan gue sekarang.
Sekolah? Lancar saja. Masih sama seperti dulu, tidak ada yang berubah, apalagi sifat gue yang pembuat masalah-masalah kecil. Tapi aman lah, buktinya gue masih bertahan di sekolah ini, dan bahkan sekarang gue dan murid yang lainnya sedang mengerjakan ujian nasional. Ini adalah hari terakhir dimana akan usai sudah masa sma.
"Arshinta!" Panggil bu Diah membuyarkan lamunan gue.
"Ibu ih ngagetin aja," sahut gue kesal.
"Sudah mikirin Nickonya?" Tanya bu Diah yang bermaksud menyindir.
Semua anak kelas yang tadinya fokus mengisi soal malah ikut tertawa. Oh iya, semua mengira gue dan Nicko ada hubungan lebih karena setiap hari selalu bersama.
Gue tersenyum jahil, "ibu si ganggu saya."
"Cepat selesaikan soalnya, baru mikirin Nicko lagi!" Perintah bu Diah dengan tegas.
"Udah selesai bu," jawab gue santay.
Bu Diah memerhatikan jawaban gue dengan teliti, "ya sudah sana keluar!"
"Hore lulus ... ibu nggak bisa hukum saya lagi," ucap gue dengan senang, sedangkan bu Diah hanya menggelengkan kepalanya.
Setelah berfoto bersama angkatan, gue langsung melangkahkan kaki dengan riang untuk kembali ke panti.
Sesampainya di panti, terlihat Nicko sedang membacakan cerita ke anak-anak yang ada disini.
"Halo semua," sapa gue ke mereka.
"Halo ka Arshinta," jawab mereka kompak, bahkan ada beberapa anak yang memeluk gue.
"Lancar shin?" Tanya Nicko, gue mengangguk senang.
Nicko kembali bercerita dan beberapa detik kemudian berhenti, "makan sana shin, ibu sudah masak tadi," ucapnya mengingatkan.
Gue menguap menandakan mata ingin terpejam, "nanti aja deh ko, gue mau tidur sebentar, ngantuk."
Kurang lebih sejam gue tertidur, saat terbangun di luar sedang hujan. Gue membuka lemari dan mengambil tas yang kemarin dibeli, lalu membungkusnya. Hari ini ulang tahun fanny, kemarin-kemarin dia sudah mengode tas di instastorynya.
"Shin," panggil Nicko sambil mengetuk-ngetuk pintu dari luar.
"Kenapa ko?" Sahut gue.
"Ada telfon dari ka Akika."
Gue langsung keluar dan Nicko memberikan handphonennya.
"Halo luwak white coffe, dengan siapa dan dimana?" Sapa gue saat mendekatkan handphone ke telinga.
"Dengan Akika dari rawa-rawa," jawabnya sambil tertawa.
"Oke, paswordnya?"
"Mbae lupakan itu, Akika ada berita penting!"
Gue mengernyitkan dahi bingung dengan Akika, "berita apa?"
"Rexa masuk rumah sakit mbae, tadi Murni bikin instastory. Mbae, nggak lihat?"

KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHINTA [SELESAI]
Teen FictionArshinta Anindira Maheswari nama yang sangat indah bukan? Ya indah tapi sayang kelakuannya membuat nama dan dirinya sangat jauh berbeda. Annoying girl sebutan dari teman-teman untuk dirinya, cewek absurd yang selalu membuat kekacauan dimanapun. Tapi...