'00.06'

143 43 29
                                        

Yang sengaja dicari tidak pernah bertemu, yang tidak dicari selalu bertemu ya namanya juga kehidupan

-ArshintaCantik

~~~

"Cowok itu kira-kira siapa ya?" Tanya gue pelan

"Ya mana gua tau" jawab fanny enteng

"Gue ga nanya lu"

"Lah anak moa tadi lu nanya ke gua"

"Pede sekali anda"

"Anjir songong bener"

Gue tertawa karena berhasil membuat fanny kesal. Akhirnya kita melanjutkan jalan ke rumah fanny. Disepanjang jalan entah kenapa gue berfikir keras dengan mengingat-ngingat lelaki itu, tumben kan mau mengingat sesuatu.

"Bengong mulu lu ah" ucap fanny sambil mendorong pelan tubuh gue, untung gue ga terbang

"SAKIT" ucap gue bernada tinggi

"Tuh hp lu ada yang nelfon" tunjuk fanny ke handphone yang sedari tadi gue genggam

Gue menengok handphone, entah mengapa gue langsung tersenyum saat melihat di layar handphone tertera nama 'my lup💜'

Gue menekan tombol hijau itu dan mulai menaruh handphone di samping telinga.

"Rexa" jawab gue saat fanny memberikan tatapan seolah olah menanyakan siapa yang menelfon gue

Gue mengobrol sebentar lalu menutup telfonnya.

"Mau ngapain dia?"

"Tar malem gue mau diajak jalan"

"Lah kampang mending ga usah, besok senin tar lo makin terlambat" ucap fanny mengingatkan

Memang ada benarnya juga si gue selalu datang terlambat jika sekolah dan apalagi jika malam-malam main dipastikan gue akan susah untuk bangun.

"Kaya ga tau gue aja lo, justru besok senin, gue mager upacara panas dengerin ceramahan guru terus"

"Terserah lu shin"

~~~

Kini di ruangan ber cat ungu berpadukan pink, gue sedang membuka laptop untuk mencari tau, sedangkan pemiliknya sibuk mengeringkan rambut karena keramas saat mandi tadi.

"Ketemu tu cowo?" Tanya fanny sambil menyisir rambutnya yang sudah lumayan kering

"Kaga is butut laptop lu" jawab gue kesal karena sosok yang gue cari tidak ketemu-ketemu

"Kampret gak tau diri banget udah gua pinjemin ngatain pula, lu nya aja yang kurang pinter nyarinya" elak fanny tak terima

"Gua tu stalker handal mana mungkin ga ketemu" jawab gue lebih tidak terima

"Lagian nih ya tu cowo ganteng trus keliatannya alim gak mungkin mau deket sama lu yang somplak ke gini" gue menatap fanny dengan tatapan sinis, bisa-bisanya dia senaknya ngomong begitu

"So tau ente"

"Ana emang tau antum jangan macem macem sama ana"

"Apaansi njir"

Gue berdua akhirnya tertawa terbahak-bahak karena kita berbicara dengan nada yang tidak biasanya.

ARSHINTA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang