Emak lo pas lagi hamil ngidam gula ya? Manis banget soalnya
-ArshintaMasiCantik
~~~
Gue dan fanny kini sudah berada di ruang bk, bagi murid lain ruang bk adalah ruang terseram dari pada gudang belakang sekolah yang terkenal ada penunggunya, tetapi menurut gue si biasa aja, bahkan sekarang gue sedang memakan bekal yang dibawa tadi.
"Bagi dong elah gua juga laper" pinta fanny
"Tadi ngatain gue anak tk lu" gue langsung begerser duduk membelakangi fanny
"Ish pelit banget si"
"Bodoamat"
"Bagi sedikit"
"Apeng"
"Heh ngapain ribut disini" ucap bu diah memasuki ruangan
"Tuh bu fanny minta makanan saya" gue langsung menyalahkan fanny
"Eh itu yang buat mommy gua ya" fanny pun membela dirinya
"Yang nyuruh kamu makan siapa arshinta anindira?" Pertanyaan tegas dari bu diah
"Gak ada bu, tadi juga kan ibu makan, saya belum makan dari tadi pagi manaan disuruh diri di tiang bendera dalam keadaan laper untung saya kuat" gue mendumel sembari menyuapkan makanan ke mulut
"Itu kesalahan kamu sendiri Arshinta" jawab bu diah,
Dia pun langsung duduk di kursinya berhadapan dengan gue
"Ibu nyalahin saya?" Gue membalikan kata-katanya yang tadi pagi ia lontarkan
"Kamu ga mau disalahin?" Bukannya dijawab gue malah dikasi pertanyaan
"Ya gimana ya bu prinsip saya kan arshinta ga pernah salah"
Bu diah malah memberikan tatapan tajam, serem si tapi gatau kenapa malah ingin tertawa.
"Gausa kaya gitu kamu" dia terus memperhatikan gue
"Simpan bekal kamu dulu saya mau ngobrol" perintah bu diah, gue tetap memakan bekal itu namanya juga laper kan ya
"Ngobrol santuy aja lah bu gausa formal-formal" ajak gue
fanny memukul lengan gue sembari memelototi memberikan kode, tapi mohon maaf gue bukan anak pramuka jadi ga pernah ngerti kode-kodean.
"Kamu sadar ga lagi ngobrol sama siapa Arshinta?"
Pertanyaanya bikin gue gondok dikira dia gue lagi pingsan atau kesurupan apa ya
"Kalo ga sadar mah saya di uks dong lagi dibantuin sama bocah pmr"
"Jawab aja kamu tu"
Nah-nah modelan ke gini suatu jurus jebakan emak-emak
"Kamu kemarin kemana dengan fanny?" Gue tatapan dengan bu diah, sengaja ga gue jawab, kan gadisuruh.
"Jawab arshinta"
"Tadi katanya saya ngejawabin mulu, giliran saya diam ibu nyuruh saya jawab" Akhirnya gue membuka suara
"Arshintaaa" muka bu diah mulai merah, terlihat sekali dia kesalnya.
"Bu, ibu tu lagi hamil jangan kesel sama saya tar anaknya mirip saya loh"
"Amit-amit jabang bayi" dia langsung mengelus-ngelus perutnya
"Bersyukur orang mah bu, saya kan cantik, pacar saya ganteng saya juga pinter bu"
Gue membanggakan diri gue sendiri sedangkan fanny hanya bisa menjadi penonton
"Pinter apaan kamu?" Tanya bu diah. kepo banget emang ni orang satu
"Pinter ngibul lah apalagi" gue langsung tertawa terbahak sedangkan bu diah hanya diam dan fanny panas dingin karena pertama kalinya dipanggil oleh bu diah
"Idih kaya gitu dibanggain, sekarang saya mau nanya serius" nada bicara diapun sudah mulai serius
"Apa?"
"Kemarin kamu sama fanny kemana?"
"Kalo saya si ke pantai sama pacar saya, fanny telat gara-gara nonton drakor" jawab gue enteng
Fanny lagi dan lagi langsung memukul lengan gue, tak lupa dengan mata yang terbuka lebar sebab melototi gue
"Enak ya kalian berdua"
"Enak banget bu, nanti kapan-kapan kita nonton drakor bareng di pantai yu bu" ajak gue dengan semangat 45
"Heh yang benar saja kamu"
"Yaela bu ga bener mah nikah lagi" bu diah terlihat semakin geram.
Saat bu diah ingin melontarkan kata-kata, tiba-tiba saja pintu ruang bk diketuk dari luar akhirnya gue bernafas legaa.
"Iya masuk" jawab bu diah sambil menenangkan dirinya sedangkan gue langsung menyuap kembali makanan yang belum sempat dihabiskan.
"Assalamualaikum bu" terdengar suara lelaki memberikan salam, gue masih asik makan hingga tidak sadar siapa yang datang
"Kenapa nak?"
"Maaf bu menganggu, ibu ditunggu kepala sekolah di ruang guru"
"Arshinta liat nih walaupun dia laki-laki sopan santun nya dipake" suara bu diah seperti sedang membandingkan gue,
Gue yang kepo kepada lelaki itu akhirnya menolehkan kepala, gue terdiam kaget seperti kenal dengannya.
"Yaudah nak ibu akan kesana terimakasi ya" lelaki itu tersenyum dan memberikan salam kembali sedangkan gue masih mencoba mengingat lelaki itu siapa
"Kenapa kamu? Malu?" Tanya bu diah menghancurkan Apa yang sedang gue fikirkan
"Saya pake baju bu" jawab gue reflex.
Gue langsung teringat siapa lelaki itu, dia yang sering gue temui "bu ibu ada meeting kan? Bu saya buru-buru saya pamit bu, saya pastikan saya akan kembali, jadi ibu jangan khawatir" tanpa salam kepadanya gue langsung lari mengejar lelaki tadi.
"E woy" teriak gue sambil mengejar lelaki itu dia pun sadar lalu menoleh ke arah gue
"Lu curang" ucap gue dan dia hanya menjawab ucapan gue dengan senyuman
"Lu ga mau tanya kenapa gue sebut lo curang?" Lagi-lagi dia senyum, serius ga boong senyuman dia manis bangett bisa diabetes gue deket dia.
"Heh lu ga mau ngomong apa gimana si" gue mulai kesal sedari tadi pertanyaan gue hanya di balas senyuman
"Kenapa?" Akhirnya dia membuka suara
"Lu kenal gue, tapi gue ga kenal lu"
Setau gue si dia kenal gue mangkannya gue berani ngucap begini. Lagi dan lagi hanya senyuman yang menjawab
"Ihhh" gue kesal dan dia seperti menahan tawanya
"Nicko syaputra"
"Ohh makasi"
Dia tersenyum lagi, heran gue ni orang terbuat dari apasi demen banget senyum.
"Emak lu pas lagi hamil ngidam gula ya?" Gue bertanya seperti itu sedangkan dia mengerutkan alisnya bingung
"Kaga-kaga, bercanda udah gue mau ke kelas, mau ikut ga?" Gue tertawa saat melihat dia kebingungan, yaiyalah bingung yakali baru pertama kenal udah main ngajak-ngajak aja
"Di kelas gue banyak yang cantik tapi masi cantikan gue si yauda gue duluan ya" dia tetap menjawab setiap perkataan gue dengan senyuman pengen banget gue nyanyi depan dia Senyumanmu yang indah bagaikan canduu~
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHINTA [SELESAI]
Teen FictionArshinta Anindira Maheswari nama yang sangat indah bukan? Ya indah tapi sayang kelakuannya membuat nama dan dirinya sangat jauh berbeda. Annoying girl sebutan dari teman-teman untuk dirinya, cewek absurd yang selalu membuat kekacauan dimanapun. Tapi...