Thirtheenth

832 78 162
                                    

Mengandung adegan 🔞🔞
Mengandung bawang juga 😏

Jangan lupa vote dan komen 🐥








"Good Morning Baby"Sehun mengecup pipi Hayoung sebelum ia duduk di kursi makan.

"Good Morning Daddy"Hayoung menaruh susu hangat di depan Sehun.

"Hari ini kau ada jadwal kuliah?"

Hayoung mengangguk dengan semangat,"bimbingan skripsi terakhir"

"Jika kau bisa lulus di semester ini, aku akan memberikanmu hadiah"

"Hadiah apa?"mata Hayoung berbinar mendengar kata 'hadiah'. Pasti hadiah dari Sehun ini sesuatu yang harganya mahal.

"Rahasia. Selesaikan kuliahmu dengan cepat jika ingin hadiah itu kuberikan padamu"

"Janji! Jangan sampai lupa dengan hadiah itu"Hayoung mengulurkan jari kelingkingnya dan langsung Sehun kaitkan jari kelingking Sehun dengan jari kelingking Hayoung.

"Janji"

Pinky promise. Yang sebenarnya menurut Sehun hal itu sangat kekanakan tapi demi menyenangkan hati Hayoung, Sehun terpaksa melakukan hal kekanakan itu.

"Daddy.. apa hari ini kita akan ke makam Appa mu?"

Sehun menautkan kedua alisnya bingung. Apa maksud Hayoung?

Hayoung berlari ke ruang tamu sedangkan Sehun hanya menaikkan bahunya acuh, mungkin kebiasaan aneh gadis itu kembali lagi setelah berhari hari murung dan selalu menangis.

Sehun meminum susu hangat yang hampir dingin. Kopi dan soda, Sehun hampir lupa rasa kedua minuman itu sejak Hayoung selalu menyiapkan susu hangat untuknya.

"Bukankah bunga ini untuk dibawa ke makam Appa mu, Daddy?"tanya Hayoung seraya memeluk sebuah buket bunga yang cukup besar.

Susu yang baru menyapa mulut Sehun menyembur begitu mendengar pertanyaan Hayoung dan melihat wanita itu menatapnya dengan tatapan polos.

Hayoung menaruh buket bunga di kursi makan dan mengambil selembar tissu untuk mengelap wajah dan kemeja Sehun yang terkena susu. "Apa susunya sudah basi?"

"Kau benar benar tidak tau kenapa aku membeli bunga dan membawanya kemari?"

"Tau. Tentu saja untuk dibawa ke makam Appamu"

Sehun menepuk keningnya, ternyata Hayoung bodoh tidak hanya dalam hal mata kuliah seperti yang Rowoon katakan.

"Daddy.."

"Hayoung.."Sehun mendongakkan kepalanya.

"Daddy.."

"Hayoung.."

"Daddy.."

"Cukup! Kenapa kau terus memanggilku"habis sudah kesabaran Sehun.

"Emmm.. tadi Patrick dan Spongebob seperti itu. Aku kira Daddy ingin menirukan mereka"Hayoung meringis memamerkan gigi putihnya yang berjajar rapi.

Sehun menghela nafas kemudian mengambil buket bunga yang Hayoung letakkan di kursi sebelahnya.

"Untukmu"Sehun menatap Hayoung intens dengan senyuman manis di bibir Sehun.

"Tapi aku belum mati"

"Astaga Park Hayoung"Sehun mengerang frustasi.

Hayoung terdiam melihat Sehun yang sepertinya semakin kesal dengan tingkah Hayoung.

Between Us ✔️ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang