Twentieth

771 76 117
                                    

Daripada ga malam mingguan mending baca ffku 🙂

Semoga suka dan semoga emosi bacanya 😌

Jangan lupa vote dan komen, jangan sampe ff gumuss ini hilang dari peradaban wattpad 😎










Menjadi yang pertama saja kadang diduakan karena pekerjaan. Apalagi menjadi yang kedua, bisa saja ditigakan karena harus mengalah dengan istri pertama dan pekerjaan suaminya.

Sudah berhari hari Chanyeol tidak pulang ke apartemen, Chanyeol selalu pulang ke rumah Seulgi semenjak Seulgi menemukan tespect di tas Eunji.

Jangan harap penjelasan Chanyeol membuat Seulgi 100% mempercayai suaminya lagi. Tetap saja rasa curiga itu ada di dalam benak Seulgi.

Tapi apa selamanya Eunji harus mengerti dan mengalah? Eunji juga membutuhkan Chanyeol, terlebih bayi yang berada di dalam kandungannya.

Eunji masuk ke dalam ruangan Chanyeol, ingin mengantarkan secangkir teh hangat untuk suaminya.

"Oppa.. ini tehnya"Eunji meletakkan cangkir tersebut diatas meja kerja Chanyeol.

Chanyeol memijat pangkal hidungnya. Masalah pekerjaan, belum lagi masalah rumah tangga, rasanya kepala Chanyeol akan meledak karena memikirkan semua itu. "Heemm.. kau boleh pulang"

"Aku ingin pulang bersama Oppa"

Chanyeol membuka kelopak matanya dan menatap Eunji yang masih berdiri di depan meja kerjanya dengan tatapan penuh harap dan mata berkaca kaca.

"Ji.. Kau harus mengerti, Seulgi__"

"Aku juga istrimu Oppa. Dan aku sedang mengandung anakmu"Air mata Eunji menetes, tidak apa apa jika suaminya tidak memperdulikan Eunji. Tapi tidak bisakah Chanyeol memperdulikan anaknya?

"Aku tau, tapi aku__"

"Jika kau tau kenapa kau tidak pernah pulang ke apartemen kita? Apa kau tau betapa sulit untuk wanita hamil tanpa ada suami yang mendampinginya? Apa kau tau berapa lama waktu yang kuhabiskan hanya untuk muntah muntah di kamar mandi? Dan apa kau tau setiap malam anakmu menginginkan makanan yang aneh aneh yang mengharuskan aku menyetir mobil tengah malam untuk menuruti kemauan anakmu?"

"Ji.. beri aku waktu sampai setidaknya Seulgi sedikit melupakan tentang masalah ini"

"Sampai kapan? Sampai anakmu lahir? Jangan salahkan aku kalau anakmu tidak mengenal ayahnya sama sekali"

"Aku hanya memintamu sedikit lebih sabar! Kenapa kau tidak bisa mengerti"Chanyeol menaikkan nada bicaranya.

"Aku sudah sabar tapi kau tidak pernah memperdulikanku!"Eunji balik membentak suaminya.

Chanyeol terkejut, sejak kapan istrinya berani membantaknya seperti ini? "Jung Eunji!"

"Jika malam ini kau tidak pulang, jangan salahkan aku kalau orang tuamu tau"Eunji membalikkan tubuhnya dan berjalan menuju pintu.

Chanyeol menghela nafasnya, "Baik.. Aku akan pulang bersamamu. Ambil tasmu"Tidak ada gunanya menyelesaikan hal ini dengan emosi. Istrinya sedang hamil dan lebih sensitif, jadi tidak ada jalan keluar lain selain mengalah dan menuruti keinginan Eunji.

Di mobil, Eunji tak hentinya memeluk lengan Chanyeol. Lupakan tentang harga diri dan rasa malu. Eunji merindukan suaminya.

Chanyeol sibuk mengemudi dan sesekali melirik istrinya yang tak henti mengumbar senyuman. Senyuman yang manis, namun terlalu gengsi untuk Chanyeol katakan.

Between Us ✔️ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang