24

31 5 0
                                    


"Lo ngapain sih, Ndra ngajak gue. Gue baru aja mau rebahan tadi habis bantuin emak gue jemur baju," gerutu cowok itu sembari memakai jaket hitamnya lalu menaiki jok belakang motor Andra.

"Do, tangan elo tolong kondisikan. Gak usah peluk-peluk bisa, kan?" Andra menepis tangan Edo yang melingkar dipinggangnya. Modus kali.

"Eh, sorry. Refleks, Ndra," Edo cengengesan.

Andra menyalakan kemudian melajukan motornya dengan cepat.

"Emang kita mau kemana, Ndra?" Tanya Edo dengan sedikit berteriak.

"Kita ke sekolah."

"Ngapain ke sekolah?"

Andra diam tak menjawab Edo. Biarlah Edo dengan kebingungannya. Yang ia pikirkan hanyalah keadaan Nadia tetap baik-baik saja.

Andra memelankan laju motornya ketika ia telah mendekati tempat yang dimaksud Tiara. Hingga, matanya melihat dua orang gadis berjilbab memakai seragam putih abu-abu membuat Andra menepikan motornya. Ia menarik kunci motornya, melepas dan meletakkan helmnya asal sampai Edo menggelengkan kepalanya sembari memperbaiki letak helm Andra yang hampir terjatuh.

"Ini helm mahal, kalau jatuh entar dimarahin emaknya dia."

Tiara mendongak ketika melihat Andra yang berlari kearahnya. Tiara langsung saja mengarahkan agar salah satu ada yang membawa motor Nadia sementara dirinya membonceng Nadia.

Andra mengangguk setuju dan menyuruh Edo untuk membawa motor Nadia. Edo yang tak tau menahu menyambut kunci motor yang dilempar Andra. Andra dan Tiara membantu memapah Nadia untuk naik di jok belakang motor Tiara.

"Dek Nadia, kenapa mukanya pucat banget?" Tanya Edo ketika melihat wajah pucat Nadia.

Andra mendelik. "Udah jangan banyak omong lo! Itu kunci motor Nadia. Jadi, lo yang bawa motor Nadia."

"Oh...gue disuruh kesini bantuin elo bawa motor Dek Nadia. Kenapa gak bilang?"

"Udah deh, kalian kalau ngomong terus. Nadianya keburu pingsan nanti." Tiara membuka suara merasa kesal terlebih lagi pada cowok gigi kelinci itu

Edo langsung diam tak berani membantah pada gadis itu. Langsung saja, ia menaiki motor Nadia yang terparkir tak jauh dari motor Andra. Setelah memapah Nadia, Andra bergegas naik kemotornya. Namun, ia melihat sesuatu di rok Nadia. Ia sedikit terkejut melirik Nadia yang sepertinya tak menyadari. Dengan langkah cepat, Andra menghampiri Tiara yang sedang menyalakan motornya.

"Ra, bentar dulu."

"Apalagi sih, Ndra?!" Tanya Tiara dengan kesal.

Andra membuka hoodie navynya menyisakan baju kaos hitam. Tentu saja, Nadia bingung ketika cowok itu menyerahkan hoodie navy itu padanya.

"Elo pakai cepat!"

Nadia memilih menurut saja kemudian memakai hoodie navy yang pas dibadannya sementara itu Andra menatap cemas kearah Edo yang sedari tadi menyuruh dirinya untuk jalan lebih dulu. Kini tatapannya teralih dengan Nadia telah memakai hoodie yang kebesaran dibadannya itu lalu menaiki motor Tiara.

Akhirnya, Andra bisa bernapas lega memandang Nadia dan Tiara yang telah menjauh hingga cowok itu terlonjak kaget ketika Edo menekan klakson kearahnya. Ia memakai helm dan melajukan motornya diikuti dengan Edo yang berada dibelakangnya.

----||----

"Dia siapa, Ndra?" Tanya Edo ketika melihat Tiara membantu Nadia masuk kedalam rumahnya.

"Tiara."

"Kok elo bisa kenal cewe kayak dia?"

Anak Tetangga Annoying (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang