1

124 13 11
                                    

Sepulang sekolah, Nadia tampak buru-buru menaiki tangga menuju ke kelas XII sambil membawa berkas-berkas osis. Saai menaiki tangga, ia menabrak seseorang yang berlawanan arah darinya. Hampir saja ia terjungkang karenanya. Ia menoleh keorang itu

"Hey, kalau jalan liat-liat dong"

"Maaf maaf" ujar orang itu tanpa menoleh ke arah Nadia.

Nadia mendengus kesal dan tanpa membuang waktu lagi ia tetap menaiki tangga dan akhirnya ia telah sampai di kelas XII IPA 3. Tampak dua orang laki-laki sedang duduk di depan kelasnya. Pandangan Nadia tertuju pada seorang pemuda berkaca mata berwajah datar nan dingin. Disampingnya, ada pemuda berwajah putih dengan senyum manisnya membuat gigi kelincinya kelihatan.

"Hay Nadia"

Nadia hanya tersenyum kikuk menanggapinya "hay Kak Edo"

"Mana berkasnya?" Ujar Fikri

"Ini kak, udah Nadia rapikan" sambil menyodorkan berkas-berkas itu ke Fikri . Fikri mengambil berkas-beekas tersebut dari Nadia. Fikri meneliti berkas tiap berkas yang Nadia rapikan dan Nadia memang selalu bisa diandalkan.

"Besok pengurus inti rapat OSIS dan kalau ada waktu kita kekelas X buat cari anggota baru"

Nadia mendengar itu membuat senyumnya merekah begitu saja. Pasalnya inilah yang ia tunggu-tunggu.

"Lo ngapain senyam senyum gitu" ucap Fikri yang telah membuyarkan pikiran Nadia

"Hm gak ada apa-apa kak."

"Kalau gitu lo boleh pulang sekarang"

Diusir nih ceritanya. Batin Nadia

"Yaudah kak, Nadia pulang dulu. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam" jawab Fikri dan Edo serentak.

Setelah Nadia pergi, pandangan Fikri tak luput dari gadis tinggi itu.

"Elu ni mah dingin banget kek kulkas. Gue baru mau lama-lama dengan dek Nadia" gerutu Edo

Fikri yang melihat itu mendorong kening Edo. "Dasar. Udah pulang yuk"
Edo dengan langkah terpaksa mengikuti Fikri dari belakang.

--||--

Hujan datang membasahi bumi disore ini menemani perjalanan Nadia pulang kerumah. Akhirnya, Nadia telah sampai dirumahnya. Nadia memarkirkan motornya ke garasi lalu berlari menuju teras depan rumahnya. Nadia memandangi dirinya yang telah basah kuyup. Bukan mengeluh justru Nadia senang. Senang akan karunia Allah yang telah menurunkan hujan di bumi ini. Bukannya malah masuk kerumah, Nadia memandangi rintik-rintik hujan sambil menengadahkan kedua tangannya.

 اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً

Allahumma shoyyiban nafi’an” [Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat]”.

Itulah yang terucap dari bibirnya.

نَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ
قَالَ  اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً

Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, ”Allahumma shoyyiban nafi’an” [Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat]”. (HR. Bukhari no. 1032)

Ia pergi kesamping rumahnya dan mengulurkan tangannya membiarkan air hujan membasahi tangannya. Sambil menikmati itu, tak sengaja ia melihat ke arah rumah yang berada disamping rumahnya yang sudah ada penghuninya. Terbukti sebuah pickup
Dan orang-orang yang mondar-mandir sibuk memasukkan barang-barang kerumah itu. Lampu yang menyala terang setelah ia beristirahat dengan gelapnya. Nadia masih memandangi rumah itu dan pergi disebalik pohon mangga yang berada didepan rumahnya. Ia tak pedulikan hujan.

Keknya tetangga baru, batin Nadia

Pandangan Nadia tertuju pada seorang wanita berhijab kira-kira berumur 30-an datang membawa nampan yang berisi gelas dan cemilan. Dia menyuruh orang-orang untuk beristirahat karena hujan.

"Nadiaaaaaaa"
Suara menggelegar ibunya telah memanggil Nadia.

"Eh ibu"

"Astagfirullah Nadia. Kamu ini sudah basah kuyup bukannya masuk malah disini maen hujan"

"Aduh udah dong bu, malu dengan tetangga sebelah"

Tak lama, ibu dari rumah sebelah tadi datang menghampiri Nadia dan ibunya.

"Assalamu'alaikum bu"

"Wa'alaikumussalam bu. Selamat datang mudah-mudahan betah dirumah baru ini."

Nadia yang melihat itu menatap sinis dengan tingkah ibunya yang berubah 180 derajat menjadi ramah.

"Aamiin bu. Terima kasih ya bu..?"

"Panggil saja Bu Nadin" sambil menjulurkan tangan ke ibu Amanda

"Ooh..Bu Nadin. Saya Amanda bu" sambil membalas jabatan tangan dari Bu Nadin "pindahan dari perumahan Pondok Asri." Pandangan ibu itu tertuju ke Nadia" ini anaknya bu?."

"Iya, Nadia namanya bu. Nadia ayo salam dulu ke Bu Amanda."

"Nadia" sambil menyalami Bu Amanda. " bu, Nadia masuk kedalam ya ganti baju dulu. Duluan tante. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam."

--||--

Assalamu'alaikum guys

Gimana dengan part pertamanya?

Kalau menurut ane agak rada gaje

Sumber dari:
https://rumaysho.com/3759-doa-ketika-turun-hujan.html

Berikan voment dong. Jang jadi silent reader kan ane jadi bingung ini mah.

Kesenangan kelen juga kesenangan author juga. Azekkkkk😆

Yaudah intinya klik bintang yang ada di pojok itu noh. Okeeeeeeee

Salam dari ane nurda💙

Anak Tetangga Annoying (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang