22

29 5 0
                                    

"Tiara!!"

Tiara menghentikan langkahnya kemudian membalikkan badannya. Dia hanya menatap datar pada Zaki  yang sedang berjalan kearahnya dengan senyum yang menghiasi diwajahnya. Sapaan dari kaum hawa yang berlalu lalang didepannya tak lupa ia balas dengan senyum.

"Tiara, gue mau ngomong sesuatu yang penting sama elo."

Belum ada tanggapan dari Tiara, Zaki menarik tangan Tiara menuju tempat duduk didepan kelas. Tiara duduk dan diikuti Zaki yang duduk disampingnya. Tiara risih sampai dia berpindah posisi untuk menghindar dari Zaki yang ingin duduk disampingnya. Ia menggeram lalu berdiri didepan Zaki.

"Mau elo apa sih?! Katanya mau ngomong penting, malah jadi kek gini. Kalau gak penting, gue mau pulang. Capek tau gak!."

Belum ada selangkah Tiara pergi, Zaki menarik tangannya hingga membuat Tiara jatuh terduduk di kursi itu. Tiara mendengus kesal. Ingin rasanya ia menenggelamkan cowok ini di kolam ikan belakang sekolah. Seakan tak membiarkan Tiara pergi walau selangkah, dengan sigap Zaki menahan tangan Tiara kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah Tiara.

Sontak Tiara memejamkan matanya. Namun, apa yang terjadi diluar sana. Perlahan dia membuka matanya. Tiara terpaku tak mampu memberontak dari genggaman Zaki yang tentu saja tenaga cowok itu lebih kuat dibanding dirinya. Suasana sekolah yang sepi menambah rasa ketakutan. Dalam hatinya ia berharap kejadian tak mengenakkan tidak terjadi.

Rasa takut Tiara semakin menjadi-menjadi ketika melihat Zaki tertawa puas didepannya sembari mengelus kepalanya yang tertutup jilbab. Tiara menepis tangan Zaki yang hinggap dikepalanya.

"Mau elo apa sih?!"

"Elo kalau gak diginiin, gak bakalan diam. Gue mohon dengerin gue dulu."

Tiara meneguk ludahnya. "Gue mohon, Ki. Lepasin dulu tangan gue. Sakit." Ucapnya dengan memohon.

Perlahan genggaman tangan itu terlepas dan Zaki duduk disampingnya. Hanya keheningan yang menyelimuti mereka berdua. Tiara berusaha untuk menguasai keadaan selepas jantungnya yang jumpalitan karena tingkah cowok yang setengah waras ini.

"Elo mau bicara apa?"

Zaki menghela napasnya. "Elo gak bisa beri gue kesempatan gitu dengan elo? Gue ngerasa jadi bego tau gak  ngejar-ngejar elo."

Lah baru sadar dia

Tiara hanya menatap lurus kedepan menghela napasnya sebentar. mungkin ini saat yang tepat untuk mengeluarkan segala keluh kesah yang dipendamnya selama ini.

"Elo jangan jadi bego cuma Gara-gara cewek. Cewek masih banyak diluar sana yang lebih baik dari gue. Gue gak bisa, Ki. Gue mohon dengan elo, gue tetap gak bisa."

"Apa alasan elo gak bisa ngasih kesempatan ke gue?"

Tiara tampak menimang. Harus dengan alasan apa dia bisa menghindar dari mahluk didepannya ini. Mahluk yang bikin dia jahat dimata orang. "Ya intinya gue gak bisa! Elo ngerti kan maksud gue." Tiara berdiri. "Dan satu lagi. Gue mau elo jauhin gue."

Tiara pergi meninggalkan Zaki yang masih memandangi punggung Tiara yang telah menghilang dari pandangannya. Ia mengerang frustasi. Harus bagaimana lagi dia ingin mendapatkan hati gadis itu. Lelah? Tentu saja sebagai manusia normal yang berperasaan bisa lelah mengejar orang yang selalu mengabaikannya.

Anak Tetangga Annoying (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang