7

54 8 0
                                        

"Lo utang penjelasan dengan kita."

Nadia yang mendengar itu  langsung menghentikan aktivitas kala sendoknya ingin mendarat ke mulut lalu menatap kearah Zakia dan Nurul yang sedang memasang muka ingin tahunya seakan-akan Nadia sedang di interogasi dengan dua detektif  yang berada didepannya.

"Penjelasan apa?"

"Lo ada apa-apa ya dengan Kak Andra?" Ucap Zakia memulai sesi pertanyaannya.

"Gak ada apa-apa kok. Emang kenapa sih?"

Zakia memutar bola matanya jengah" kalau gak ada apa-apa tu bekal kenapa bisa ada di kak Andra"

"Gini gini gue dengan kak Andra itu cuman tetangga doang. Tetangga. Ibu gue itu tadi pagi nitipin bekal ini ke kak Andra. Emang kenapa sih dengan Kak Andra?"

"Kak Andra itu orangnya paling ngirit bicara. Ganteng sih tapi sayangnya itu. Gue gak pernah dengar kabar tu cowok dekat dengan cewek. Maka dari itu, gue nanya ke elo gitu." Tutur Zakia panjang lebar.

Nadia manggut-manggut tanda mengerti lalu menyuapkan suapan makanan terakhirnya" mau ada apa-apa gimana" Nadia sambil menutup bekalnya yang telah habis lalu membuka botol air minumnyanya dan meminumnya.

Setelah minum, Nadia menoleh ke arah Nurul yang sudah menghabiskan makanannya
"Elu Nur, kagak ada mau ditanya dengan gue gitu. Diem diem bae"

"enggak, Nad"

"Ooh"

"Yaudah kekelas kuy. Sumpek lama lama disini makin rame ni."

Zakia menarik tangan Nadia"Bentar dulu Munaroh, maen pergi aja. Kita mau bayar dulu. Jangan kemana mana lu."

"Iye iye cepetan dah"

Nadia duduk di kursi panjang yang disediakan kantin sambil menunggu temannya.

"Nadia"

Nadia menoleh kebelakang. Ia melihat seorang perempuan dengan rambut kuncir kuda yabg memanggilnya, Tasya partner kerja OSIS Nadia yang sama sama sebagai sekretaris di OSIS.

"Eh Tasya, Ada apa?"

"Anak OSIS disuruh ngumpul Nad sekrang diruang OSIS."

"Sekarang"

"Kagak Nad, Tunggu pas lebaran cina kita baru ngumpulnya. Ya sekaranglah" ujar Tasya gemas sendiri

Nadia hanya menyengir" yaudah gue mau bilang ke Kia Nurul dulu Sya, entar kalau gue main ngilang aja tu mak mak pasti ngomelnya panjang lebar gara-gara kagak nungguin dia."

Tasya mendecak" mereka emang kemana. Kita mau ngumpul ni. Elu tau kan Kak Fikri itu kalau udah suruh ngumpul itu harus cepat geraknya. Gue kagak mau ya berurusan dengan Kak Fikri. Lagipun tu teman elu kagak ngomel lah kalau ninggalin dia. "

"Yaudah yuk."

Nadia dan tasya pergi meninggalkan kantin yang sudah ramai dengan siswa siswi SMA PERSADA. Namun tak lama kemudian

"Loh loh si Nadia mana. Elah tu anak maen ninggalin aja." Gerutu Zakia

"Udah, mungkin ada kerjaan OSIS makanya ninggalin kita. Ya gak mungkin juga kan si Nadia mau teriak teriak manggil kita."

Memang Nurul sejati sejiwa kuat kali naluri makmu. Zakia hanya bisa pasrah dan mengikuti Nurul menuju kelas.

--||--

Dimalam hari, kala senja sudah berganti dengan kegelapan malam. Kala terang sudah berganti malam. Kala cerahnya matahari berganti dengan cahaya rembulan.

Anak Tetangga Annoying (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang