5

68 10 0
                                        

Bolehkah aku berkata aku sedang kesal sekarang
Sangat sangat kesal
Benar benar kesal
Sungguh sungguh kesal
Intinya aku memang kesal sekarang
Itu saja.

---------------------------------------------------

"Assalamu'alaikum ibu ibu Nadia pulang ni." Ucap Nadia sambil melepaskan sepatunya lalu masuk kedalam rumahnya. Tak ada tanda-tanda suara dari ibunya ia kembali berteriak

"Assalamu'alaikum bu ibu Nadia pulang."

"Wa'alaikumussalam. Ada apa sih dari tadi teriak teriak."

"Lah ibu dari mana didalam kok Nadia gak ketemu?."

"Ibu diluar kok. Mentang mentang dianterian anak tetangga ibu sendiri gak liat."

Nadia memutar bola matanya"Yaelah bu apa hubungannya dengan anak songong itu dengan gak nemu ibu sih. Udahlah bu Nadia mau kekamar dulu ni."

"Yaudah kamu ganti baju aja dulu selepas itu kamu makan langsung beres beres rumah sana."

"Iya bu. Nadia kekamar dulu."

Nadia langsung mengempaskan dirinya diatas kasur. Hari ini berlalu begitu panjang bagi Nadia. Hari yang begitu panas bikin gerah body dan gerah hati. Ia cukup lelah dengan hari ini. Nadia bangun dan mengganti bajunya dengan baju lengan panjang dan celana panjang. Setelah mengganti pakaiannya, Nadia keluar dari kamarnya lalu menuju ke dapur untuk makan. Setelah makan, Nadia membersihkan meja makan lalu mencuci piringnya kemudian memulai beres beres rumah.

Setelah menghabiskan kurang lebih 30 menit, akhirnya Nadia mengempaskan diri diatas sofa. Keringat telah membasahi di pelipisnya. Ia melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 16.00.

"Astagfirullah ane belum sholat asar nih." Nadia berdiri lalu mengambil wudhu untuk sholat asar.
Setelah tak dirasanya sudah tak ada kegiatan lagi, Nadia berniat ingin duduk santai di tempat duduk di pohon mangga depan rumahnya. Ia mengambil jilbab pasang berwarna hitam yang ia gunakan untuk jilbab sehari-harinya jika keluar rumah.

"Nadia"

"Astagfirullah, ibu ngagetin aja maen nongol nongol aja."

Nadin terkekeh" iya kamu kira ibu ini jin dalam botol apa maen nongol nongol aja."

"Ibu yang ngomong loh bukan Nadia." Nadia memperhatikan ibunya dari atas sampai bawah "ibu mau kemana ni rapi bener."

"Iya ibu mau baru mau bilang dengan kamu. Ibu mau pergi belanja dulu untuk buat kue pesenan orang. Stok nya udah mau habis."

Nadia hanya mengangguk menanggapi ibunya

"Oh iya bu, Ojan udah bener belom bu? Besok Nadia mau berangkat pake apa kalau Ojan belum bener."

Nadin hanya menghela napas sambil menggelengkan kepalanya" kamu ini ibu bingung dengan kamu motor sendiri dikasih nama Ojan udah bagus bagus gitu merknya scoopy keren gitu namanya dikasih Ojan."

Nadia hanya cengengesan" itu tandanya Nadia sayang ama sih Ojan. Motor aja Nadia sayang apa lagi si doi tambatan hati nanti jiahhhh. Maklum mak efek jomblo."ucap Nadia sambil mesem mesem sendiri.

Nadin yang melihat itu hanya bergidik ngeri melihat tingkah anak tunggalnya itu. "Ibu ngeri lo liat kamu kayak gitu segitu berat amet efek jomblonya. Udah ibu anterin tu Ojan di bengkel" Nadin melihat bayangannya sendiri di jendela lalu menatap ke arah Nadia "dan ibu juga udah suruh orang ngambilin tenang aja. Udah dulu ya ibu mau pergi ni keburu sore nanti."

Nadia mencegah ibunya pergi" eitsss bu ibu nyuruh siapa sih ngambil Ojan. Kalau Ojan sampe lecet kelar hidup dia bu." Ucap Nadia berapi-api

"Mulai deh. Intinya Ojan aman tenang aja deh. Udah ibu mau pergi dulu.assalamu'alaikum." Sambil mengulurkan tangannya ke Nadia

Anak Tetangga Annoying (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang