"Kalau memang tidak benar-benar sayang, jangan buat suatu harapan jika nantinya akan membuat semuanya jadi berantakan"
•Nasya•
Happy Reading📕📕📕
***
Nasya sudah sampai di rumah keluarga Zelmand yang sangat besar,tapi bagi dia di sinilah semuanya di mulai, di mana kehancuran dalam kehidupannya di mulai dengan perginya Kevan membuat dia di salahkan atas segalanya, padahal perginya Kevan hanya kecalakaan belaka. Tapi itu sudah di atur oleh yang Maha Kuasa, bahwa garis kehidupan Seorang Aurellia Nasyava sudah seperti itu, ia harus di salahkan atas segalanya, dan ia terus berkorban buat orang-orang yang berada di dekatnya."Assalamualaikum" sapa nya saat membuka pintu rumah, ia di kagetkan oleh tatapan kebencian dari mama dan papa nya, terlebih lagi saat ia melihat Grey yang sudah menangis di pelukan mamanya.
"Ada apa mah, pah?" tanyanya dengan sopan, memang dia tidak tau apa yang sudah terjadi.
"Kamu buat apa anak saya sampai menangis seperti ini! HAH" sentak Bagas, saat Nasya memasang tampang seperti orang bodoh. Seperti tidak tau apa kesalahannya.
"Ohh tidak, masalah apa lagi ini Tuhan" batin Nasya yang sudah merasakan sesak di dadanya, tapi ia harus berusaha kuat.
"Nasya ngga ngapa-ngapain pah, Nasya ngga tau apa-apa" ujar Nasya jujur, masih tetap di posisinya.
"Gak usa bohong kamu, anak sialan! Kamu apa kan anak saya, ANAK TIDAK TAU DIRI" sentak Ana, membuat rasa sakit di hati Nasya bertambah.
"Nasya kuat, Nasya gak boleh nangis" batinnya yang menguatkan dirinya sendiri.
"Tapi mah.." suaranya terhentia saat Bagas mendekat.
PLAK !!
PLAK !!
Dua kali tamparan kuat mendarat di pipi mulus Nasya, membuat air mata yang telah termendung di pelupuk matanya mengalir dengan deras."Kamu yah! Masih tidak mau jujur juga kamu, kamu bertingkah apa lagi sampai anak kami menangis" tanya papanya dengan penuh penekanan.
"Tunggu! anak? terus Nasya ini apa pah? Nasya bukan anak papa, sampai papa tega nampar Nasya dengan keras" bantah Nasya yang sudah tidak kuat lagi.
"Berani kamu sama sayaa HAH, berani kamu! Dasar anak S.I.A.L.A.N" sentak Bagas penuh penekanan di kata 'sialan'.
"Salah Nasya apa pah? Hiks, kenapa papa tega nampar aku kayak gini. Sakit pah, hiks hiks. Papa gak tau rasanya jadi aku, setiap hari hanya ada kekerasan dalam hidup aku. Apa aku harus pergi, pergi dari kehidupan kalian!" isak nya, meremas rok sekolahnya, mencoba menahan sesak di dadanya.
Bagas tersenyum sinis menatap Nasya "saya tidak peduli! Kamu mau mau menangis sejadi-jadinya saya tidak peduli! Bagi saya kamu itu pembunuh Nasya! Pembunuh! Seharusnya kamu yang mati bukan Kevan, anak kami!"
Perkataan papanya barusan mampu membuat hati naesya seperti tertusuk ribuan belatih, dan air mata Nasya mengalir begitu deras. Ada apa sebenarnya ini, kenapa Nasya pulang langsung di marahi oleh kedua orang tuanya, dan sekarang dia harus berhadapan dengan sosok yang sangat dia takuti. Raga, sosok kakak yang dulu selalu menjaganya tapi sekarang berbalik menjadi dialah yang selalu mencelakai Nasya secara blak blakan. Sekarang ini, Nasya sedang takut apa yang akan di lakukan oleh abangnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
NASYA
Teen FictionBEBERAPA PART DIHAPUS KARENA PROSES PENERBITAN!! [FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA!!] PLAGIAT TOLONG MENJAUH YAH!! Siapa yang tau bagaimana rasanya berkorban demi keluarga yang sama sekali tidak pernah memberikan kasih sayang? Rasa kasih sayang b...