27✌ - Kasihan

25.1K 1.9K 31
                                    

Happy Reading

📕📕📕

Nasya mulai melangkah kan kakinya untuk menemui mantan pacarnya itu. Jujur, Nasya kali ini tidak ingin menemui Fernan. Tapi hati nya berkata untuk menemuinya.

Nasya berharap kali ini, Fernan tidak melukai hatinya. "Please, jangan lagi" batin nya.

Kini Nasya sudah berada tepat di depan pintu atap, Nasya masih mempersiapkan dirinya. Ia takut yang kemarin akan terulang kembali. "Gak papa Sya, lo berani" batinnya lagi.

Ceklek ..


Pintu terbuka, saat ini Nasya melihat Fernan yang sedang duduk di kuris sofa.

"Hai, Nan" sapa Nasya yang kini sudah berdiri di samping Fernan.

"Duduk" titah Fernan tanpa ekspresi. Membuat Nasya harus duduk.

"Lo gak papa kan?" tanya Fernan malas untuk basa basi.

Nasya bingung, entah apa maksud dari mantan pacar nya ini. "Maksud lo?" tanya nya balik.

"Lo gak sakit kan?" tanya Fernan memperjelas apa tujuan sebenarnya.

"Gue sakit, Nan. Tapi lo gak perlu tau" batin Nasya ingin memberi tahu, tapi ia harus menahannya.

"Sya? Lo jujur sama gue, lo sakit?" tanya Fernan, karna Nasya yang belum menjawab pertanyaan nya.

"Gak, gue gak sakit. Kata siapa gue sakit?" ucap Nasya mencoba menenangkan dirinya agar tidak gugup di hadapan Fernan.

"Sya. Kalau lo ada apa-apa cerita sama gue, sapa tau gue bisa bantu. Gue kasian sama lo" ujar Fernan dengan suara lembut.

"Kasian" batin Nasya, dirinya malas untuk di kasihani.

"Lo kasian?" tanya Nasya menatap manik mata Fernan. Fernan dapat melihat ada banyak kesakitan di dalam hidup Nasya.

"Gak, Nan. Gue gak butuh di kasihanin" lanjut Nasya, yang masih menatap Fernan.

"Gue sehat, lo gak usah sok khawatir" ucap nya lagi, bangkit dari duduknya. Ingin meninggalkan Fernan.

"Gue mau masuk" pamit Nasya mulai melanjutkan langkahnya. Tapi itu tidak terjadi saat Fernan mencekal tangan nya.

"Gue peduli sama lo Sya. Please, jangan salah paham" ucap Fernan.

"Apa peduli lo, Nan? Hah? Gak, gak perlu. Lo urus aja pacar lo, gue gak papa" ucap Nasya, tegas.

"Sya? Gue serius, gue gak mau nyesal di kemudian hari. Please, cerita sama gue" ujar Fernan membujuk Nasya.

"Lo gak mau nyesal? Tapi lo udah buat gue nyesal kenal sama lo. Gue benci lo Nan, benci. Hiks" isak Nasya, pertahanan nya sudah hancur. Dirinya tidak mampu untuk menahan air matanya yang siap untuk jatuh.

"Gue minta maaf Sya, maafin gue. Gue mau kita temenan" ucap Fernan tiba-tiba, membuat Nasya kini membalikkan tubuhnya untuk menghadap Fernan.

"Gue udah punya banyak teman Nan, gak usah sok baik di depan gue. Gue gak butuh di kasihani." ujar Nasya.

"Hidup gue miris, yah? Sampe semua orang harus kasihan sama gue. Gue rasanya ingin pergi aja, supaya semua orang gak kasihan lagi sama hidup gue" ucapnya, dengan suara getirnya.

NASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang