8✌ - Berakhir di rumah sakit

29.3K 2.1K 17
                                    

"Cinta Adalah ketika kebahagiaan Orang lain lebih penting daripada kebahagiaan kamu sendiri"
•Nasya•

* * *

Happy Reading

📕📕📕

"Tanpa lo suruh pun, kita juga akan pergi. dan lo! Lo ngga nyusul sekalipun kita ngga peduli, kalau perlu lo mati aja sekalian" caci Raga kasar, lalu mereka meninggalkan Nasya bersama para penjahan itu, tanpa ada rasa kawatir sedikit pun yang mereka miliki.

Mereka pergi dari tempat yang sangat menyeramkan, tanpa berbalik arah untuk memastikan Nasya baik-baik saja atau tidak. Tapi bagi Nasya tempat ini mengajarkan banyak hal, entah mengapa Nasya sangat menyukai penyiksaan dari pada Kebahagiaan. Karna bagi Nasya penyiksaan adalah suatu ketenangan yang dapat membuat dia melupakan segala luka yang selama ini dia sembunyikan. Dari pada kebahagiaan yang hanya membuatnya terluka, kebahagiaan yang ia maksud orang-orang yang melihatnya terluka, mereka semua merasakan kebahagiaan yang sangat mendalam saat melihat dirinya dalam ambang kematian sekalipun.

"Sudah! Mereka sudah pergi, sekarang terserah lo mau berbuat apa" ucap Nasya pasrah.

"Ohh tentu saja Nasya, kita akan bersenang-senang. Upss bukan kita,tapi gue yang akan bersenang-senang di atas penderitaan lo" ujar perempuan itu dengan nada sinis

"Bangun lo, jangan lemah jadi cewek" seruh perempuan itu, mendendang kaki Nasya.

"Bangun anjing, gue mau bersenang-senang bareng lo" sentak perempuan itu tidak sabaran.

Perempuan itu menarik paksa rambut Nasya, membuat Nasya meringis kesakitan, karna sakit di kepalanya sudah tidak bisa ia tutupi lagi.

"Tolong, lep-asin tangan lo dari rambut gue" mohon Nasya, yang sekuat tenaga menahan rasa sakit di kepalanya.

"Hahaha. Ternyata kelemahan lo ada di rambut, yah! Hmm, bagaimana enak?" ia bukan malah melepasnya tapi malah lebih menarik kuat rambut Nasya.

"Ja-jangan hiks hiks, tolong siapa pun lo, tolong lepas" mohon Nasya yang sudah meneteskan air matanya, karna tidak tahan lagi atas jambakan yang semakin kuat.

"Ngga. Gue ngga mau lepasin ini, karna gue mau buat lo menderita juga, hahaha" tawa nya.

"Lo udah ngambil orang yang paling penting dalam hidup gue, dan lo! lo ngga pantas buat dia" ucap perempuan itu sinis.

"Si-siapa pun dia, gue rela lepasin, tapi tolong lepasin tangan lo" ucap Nasya tanpa memikirkan siapakah orang yang di maksud oleh perempuan misterius ini.

"Hehh, lo pikir gue percaya" ujarnya, lalu mengambil ponsel yang berada dalam saku jaket Nasya. Dan membuka aplikasi perekam suara.

"Lo ngomong di sini, lo harus bilang kalau lo udah ngga sayang lagi sama dia, cepatttt" titah perempuan itu, dan langsung di iyakan oleh Nasya

Merekam...

"G-gue udah gak sa-sayang sama lo. Please tinggalin gue sendiri, karna lo gue tersiksa, hiks hiks" isak Nasya yang tidak memperdulikan untuk siapa rekaman suara itu.

"Tolong, le-lepasin tangan lo! kepala gue sakit" mohon Nasya yang sudah tidak bisa mengatur deruh napasnya lagi. Karna sesak di dadanya seperti kekurangan asupan oksigen.

NASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang