Happy Reading
📕📕📕
Lonceng pulang sekolah sudah berbunyi. Kini Clara dkk sedang bersiap-siap untuk menuju ke rumah masing-masih.Reyhan yang memiliki janji dengan Nasya, segera untuk menuju rumah sakit di mana Raga di rawat.
Nasya🦄:
Reyhan:
Sya? Lo udah di rs?1 detik
2 detik
1 Jam..
Reyhan:
Sya?Reyhan:
Lo gak papa kan?Reyhan:
Woy..Reyhan:
Aelah gue kutuk lo jadi katak 🐸
Reyhan masih menunggu kabar dari
Nasya, kali ini Reyhan merasa ada yang tidak beres dengan Nasya.Reyhan malas untuk berpikir terlalu lama, memutuskan untuk mencari Nasya di Rumah sakit. "Lo suka buat gue khawatir, Sya" batin Reyhan lalu melajukan motornya menuju rumah sakit.
* * *
Reyhan segera memarkirkan motornya, lalu segera masuk ke dalam rumah sakit. Perasaan nya kini cukup tidak enak dengan kondisi Nasya, entah apa yang terjadi Nasya kali ini.
Reyhan terus mencari di mana keberadaan adik kecil nya itu. "Gue khawatir, gue gak bisa maafin diri gue sendiri kalau lo kenapa-napa, Sya" batin Reyhan, frustasi.
Sekarang ia sudah berada di depan kamar rawat Raga. Reyhan mencoba memeriksa keberadaan Nasya di dalam. Tapi nihil, Nasya tidak berada di sana. Tapi apa ini? Reyhan tidak melihat Raga terbaring di ranjang rumah sakit.
Reyhan yang melihat seorang perawat yang sedang membersihkan tempat tidur Raga, dengan segera menanyakan Keberadaan Raga. "Permisi, Sus. Pasien yang atas nama Raga udah keluar?" tanya nya dengan sopan.
"Pasien sedang di oprasi" jawab Perawat itu sambil mendekat ke arah Reyhan
"Operasi? Kalau boleh tau. Yang donorin ginjal siapa yah?" tanya Reyhan sekali lagi. Karna perasaan nya kali ini sudah semakin kawatir dengan keadaan Nasya.
"Saya tidak tau dengan identitas pasien, tapi yang mendenorkan ginjal adalah seorang perempuan" jawab perawat itu dengan senyum hangat.
"Sus, boleh antar saya ke ruang oprasi nya?" tanya Reyhan.
"Boleh, ayo ikut saya!"
Mereka berdua kini sedang menuju ke ruang oprasi di mana Raga sedang di oprasi. "Semoga bukan lo, Sya" batin Reyhan mengkhawatirkan keadaan Nasya.
"Ini ruangannya, oprasi masih sedang berlangsung! Keluarga dari pasien masih sedang menunggu." ujar perawat itu sambil menunjukan orang tua Raga. "Kalau begitu saya permisi dulu" pamit Perawat itu.
"Makasih yah, Sus" ujar Reyhan, berterima kasih.
Reyhan berjalan menuju Bagas dan Ana. Ia tidak melihat Grey di sana, jadi cukup aman jika mereka belum tau identitas Reyhan yang sebenarnya. "Om, tante?" sapah Reyhan yang kini sudah berada tepat di depan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
NASYA
Teen FictionBEBERAPA PART DIHAPUS KARENA PROSES PENERBITAN!! [FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA!!] PLAGIAT TOLONG MENJAUH YAH!! Siapa yang tau bagaimana rasanya berkorban demi keluarga yang sama sekali tidak pernah memberikan kasih sayang? Rasa kasih sayang b...