36✌ - Misi baru

22K 1.8K 55
                                    

Happy Reading

📕📕📕

* * *


BRAK !!

Reyhan terdiam, sama dengan yang lainnya. Nasya menahan tawanya takut Reyhan akan segera menerkamnya.

"Astagfirullah, hp gue" histeris Reyhan melihat handphone kesayangnnya yang sudah hancur lebur.

Ya, Given membanting handphone milik Reyhan. Bisa-bisanya ia mengabaikan adiknya hanya karna game sialan itu!

"Bang! Gantiin hp gue, itu mahal. Gue harus nabung setahun baru bisa beli baru" Reyhan merasa tidak terima saat ponsel nya di banting.

"Tolol! Lo liat?" Given menunjuk ke arah Nasya yang sedang menahan tawanya. "Adik lo tadi minta makan, dan lo? Lo cuma asik main game! Makan tuh hp!" lanjut Given lagi.

"Tapi bang, gantiin hp gue ya, Please" Reyhan memohon agar handpone nya segera di ganti.

"Gue udah gak punya duit bang, aelah!" lanjutnya lagi.

"Udah ah, gue mau nyuapin Nasya!" ujar Given, berjalan melewati Reyhan untuk menghampiri Nasya.

"Bang Rey?" panggil Nasya merasa bersalah.

Reyhan menoleh. "Ya?" sahut Reyhan sedikit lirih.

"Gue turut berduka cita, ya. Hahaha" Nasya meledakkan tawanya, ia sangat suka mengerjai Reyhan.

"Adik laknat lo emang!" caci Reyhan, kembali duduk ke tempat semula.

"Bodo amat" Nasya menerima suapan dari Given, ia merasa nyaman saat berada di dekat Given ataupun Reyhan. Rasanya ia sedang berada di samping Kevan.

* * *

Hari ini, sudah seminggu di mana Nasya di rawat. Sekarang Nasya di temani oleh Reyhan, teman-temannya yang sudah pergi ke sekolah. Sebenarnya mereka tidak ingin meninggalkan Nasya, tapi apa boleh buat. Nasya menyuruh mereka untuk pergi.

"Bang?" panggil Nasya melihat ke arah Reyhan yang asik dengan tidurnya.

Reyhan tersadar. "Hmm?" sahutnya.

"Lepas benang itu sakit gak sih?" tanya Nasya, penasaran dengan rasa saat benang bekas oprasinya di cabut.

Reyhan mendapat ide cemerlang, kali ini dia akan membalas Nasya. "Aduh, Sya! Lo mau lepas benang? Astagfirullah sumpah demi dewa Neptunus! Itu sakit banget anjir, gila! Gak ada saingan nya dah. Siap-siap aja lo" ucapnya, membalas perbuatan Nasya semalam.

Nasya memasang tampang khawatir. "Ma-masa sih?" tanya nya, mulai merasa takut.

"Serius, Sya. Gak bohong gue! Ihh atut" ujar Reyhan melebih-lebihkan ucapannya.

"Ba-bang? Nasya takut!" lirih nya, dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Reyhan terkejut saat melihat ekspresi Nasya. "Ehh jangan nangis, udah gak papa! Gak sakit kok, tadi abang cuma iseng doang" Reyhan jujur sekarang, ia takut Nasya akan menangis. Bisa-bisa Given akan menghancurkan tulangnya juga.

"Sudah gue duka! Lo cuma bohong kan! Hahaha" tawa Nasya, yang balik mengerjai Reyhan.

"Anjir lo emang!" caci Reyhan. kembali ke posisi awalnya, berbaring.

Ceklek ..

Suara pintu yang akan terbuka, membuat Reyhan langsung tersadar. Ia takut kalau kejadian semalam akan terulang kembali.

NASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang