23✌ - Bertemu sosok yang pernah hilang

24.3K 2.1K 123
                                    

"Jangan pernah menyia-nyiakan orang yang sudah menemanimu dari awal"

-Given.

Happy Reading

📕📕📕

"Bangsat" batin Reyhan merasa Kesal dengan Fernan, walaupun dia tidak mengenali Fernan.

Reyhan terus berlari menuju atap, Ia sangat kawatir jika adik kecilnya akan di lukai. Reyhan yang sudah berada di depan pintu atap dengan nafas yang masih belum beraturan, menendang paksa pintu atap sekolah.

BRAK !!

Pintu terbuka, yang Reyhan liat sekarang Nasya berpelukan dengan seorang cowok. Yang Reyhan ketahui itu ada lah Fernan.

Reyhan berjalan dengan cepat, Reyhan mulai melihat dengan jelas bahwa adiknya menangis, membuat dia ingin menghabiskan Fernan sekarang juga.

BRUK !!

Reyhan menendang Fernan, membuat nya terjatuh cukup kuat. Nasya yang melihat kejadian itu hanya mampu menangis, ia tidak ingin mendapatkan masalah lagi.

Reyhan yang melihat Nasya menangis, langsung membawa Nasya ke dalam pelukannya." Tenang Sya, ada abang di sini" ucap Reyhan tepat di telinga Nasya. Mencoba untuk menenangkan adiknya ini.

Nasya mengangguk, masih dengan air matanya yang mengalir deras. Reyhan melepaskan pelukan nya dengan Nasya, lalu mendekati Fernan dengan tatapan mematikan.

"Bangun lo anjing, lo apain Nasya Hah!" murka Reyhan yang sudah sangat emosi.

"....." tidak ada jawaban.

"Banci lo, lo udah buat Nasya nangis!" sentak Reyhan emosi, lalu menarik baju Fernan kasar

BUGH !!

Reyhan memukul pipi Fernan, membuat sudut bibirnya sedikit sobek

Nasya yang melihat itu, hanya mampu menahan isakkannya. Percayalah hati Nasya sakit saat melihat orang yang ia sayangi di sakiti.

"Gue peringatin sama lo, sekali lagi lo buat Nasya nangis. Nyawa lo yang jadi taruhannya." ancam Reyhan tidak main-main.

Fernan tidak merasa takut dengan ancaman yang di berikan oleh Reyhan, yang Fernan mau kali ini. Melihat Nasya tersakiti!.

"Ayo, Sya" ajak Reyhan dengan suara lembutnya, lalu merangkul Nasya.

"Anjing!" caci Fernan emosi.


***

Pukul 16:25

Reyhan dan Nasya masih berada di perjalanan menuju rumah. Tangis Nasya sudah reda dari beberapa menit nya lalu. Kini di mobil hanya ada keheningan yang melanda mereka.

"Sya?" panggil Reyhan lembut.

"Hmm" gumam Nasya, malas untuk berbicara.

"Lo mau ikut gue gak?"

"Kemana?" tanya Nasya, seadanya.

NASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang