27

183 3 0
                                    

Diperjalanan pulang kerumah. Angel mulai mencari jawaban dan kembali merenung akan dirinya sendiri. Entah apa yang ada dipikiran gadis itu

"pak narto?"panggil angel mendadak

"eh iya non?"tanya pak narto sigap

"menurut pak narto baik nggak sih, kalo angel jauh dari deo?"tanya angel antusias

"tumben non angel tanya pak narto non. Tumben banget mau konsultasi ama pak narto"ujar pak narto kaget

Entah apa yang dibenah gadis ini. Angel tipikal orang yang susah untuk mengungkapkan rasa atau apalah itu.
Mungkin saja, pikiran dan raga angel beradu dan seketika angel ingin membicarakan nya dan mencari jawaban dari jalan pikir orang lain.

"Serius pak narto"ujar angel lagi

"non angel, menurut pak narto nih yaa. Non angel ikuttin apa yang non nyaman. Karena yang ngejalanin yang tau gimana nantinya itu non. Sendiri"ujar pak narto

"Masa angel harus ikut deo ke australi pak?"tanya angel

"gimana ya non ya, non itu kan disana enggak susah susah gitu lhoo. Mas deo itu keliatan dari cara nya dari tutur katanya sayang banget sama non. Apa yang non ingin dikasih. Manjain nonn. Sama sih kayak mas devan tapi kan keluarga mas deo sama keluarga non angel kan udah buat perjanjian perjodohan kan non? Udah diturun tangan oleh mas deo itu sendiri. Mas deo itu pak narto tangkepnya Bisa ngatasin non gitu lho nonn."jabar pak narto

"pak narto"panggil angel lagi. Setelah mendengarkan jabaran dari pak narto

"iya non?kenapa?udah dapet keputusan buat ke australi?"tanya pak narto histeris

"Baru aja ditinggal. Angel udah kangen deo"keluh angel

*rumah

"iya van. Om juga enggak tau gimana bisa saham itu mau dicabut dari pusatnya"ujar lelaki agak lebih tua dari devan yang sedang membincangkan sesuatu topik.

"Jadi ini gimana om?banyak banget tu lho duit yang udah tepakek sebanyak gini?astagaa!"ujar devan histeris. Dan tiba-tiba berdiri dari duduknya

"sumpah van om enggak tau banget"ujar lelaki itu. Yang tidak lain oom nya devan

Iya, perusahaan keluarga palgi sekarang menjadi tanggung jawab oom nya itu. Gerry
Selagi anggota keluarga palgi masih sibuk dengan pekerjaannya, perusahaan ini tetap menjadi tanggung jawab gerry.
Dulu, perusahaan ini diatas namakan natasha palgi.
Namun, sayangnya ia telah tiada.
Iya. perusahaan ini emang hak milik seluruh keluarga inti keluarga palgi.hanya saja atas nama perusahaan keluarga palgi itu sendiri, merupakan sektor terkuat atau yang lebih dominan menjalankan tugas diperusahaan.

"perusahaan kita bangkrut?!?!"tegas angel seketika tiba didalam rumah.

"Om enggak ngerti ngel. Ini berkasnya kalau kalian enggak percaya"jawab gerry

"Om? Ini perusahaan besar!saham pun begitu! Enggak mungkin bisa kayak gini jadinya?"bentak devan

"sabar kak! Om?jadi giliran udah masaa sulitnya elu kasih kabar ke kita?giliran lagi jaya-jaya nya elu enggak dateng kesini?"ujar angel.

"Ngel, van. Oom udah berusaha semaksimal mungkin. Tapi memang dari pusatnya udah kek gini"jelas gerry

"maksud pusat?perusahaan deo?"tanya devan

Iya. Pusat perusahaan keluarga palgi berada dikedudukan perusahaan erick. Dan begitu pun nyawa perusahaan palgi, berada ditangan perusahaan erick.

"iya van. Sekarang kita harus gimana?ini duit perusahaan udah tepakek semua!"ujar gerry

"eh elu jangan macam-macam sama kita! Gua, adik gua emang masih sibuk dengan urusan kitaaa. TAPII! Kita enggak mungkin biarin perusahaan keluarga kita hancur"bentak devan. Dan mulai menarik baju gerry

"EHH MAS DEVAANN KENAPA?YAA TUHAAN"ucap bik sun yang tiba-tiba menenangkan dan memisahkan

"om, sebaiknya om pulang aja dulu. Jangan menciptakan hal panas sekarang ini. Kita bincangkan dulu"ujar angel. Sambil menenangkan kakaknya

"oke ngel, van. Oom permisi"pamit gerry

ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang