32

173 4 0
                                    

Setelah memulaikan awal datang keperusahaan. Bukan menjadikan dirinya sebagai pegawai datangan untuk melamar. Tapi menjadikan dirinya penegak dan pencetus pemilik perusaahan itu sendiri.

.....

"bun, devan kangen bunda." kata lelaki yang sedang melamun dipinggir jalan kota jakarta

Lelaki itu memberhentikan mobilnya dipinggir jalan dan berusaha melacak lagi isi hati dan fikirannya

"devan kadang ngerasa hampa banget bun. Ngerasa enggak ada yang ngelindungi devan. Devan tau kok kalo devan itu pundak banyak orang karena devan anak cowok kan bun? Bener kata Ayah yaa bun? bilang waktu itu sama devan"ujar devan sambil melihat kenangan foto dihpnya

Flashback

"tashaa, devaan. udah-udah marahannya ya? Makan dulu tuh"kata perempuan agak tua yang lumayan dikatakan cantik dengan usia nya

"vaan udah nak. Makan tuh nasi nya entar dingin lho"timpal lelaki agak tua itu yang sedang menonton tv

"vaan itu punya gua! Elu itu emang banget hobbi buat orang emosi"ngegas natasha kakak pertama devan

"WOI ANJIR ELU NIH APAAANSIH ASAL COMOT AJA! INI PUNYA GUA"bentak devan

"devaann. Enggak boleh gitu nakk"timpal bunda dari dapur. Yang tidak lain gisel

"van sini dulu deh nak"panggil ayah devan yang sedang menonton tv yang tidak lain palsa

"dipanggil tuh. Kuping elu mana sih dek"ujar tasha ketus

"dek dak dek dak dek." devan pun menuju ayah yang sedang menonton tv

"sini duduk sini deket ayah dehh. Anak bujangnya ayah udah ganteng, udah besaar"ujar palsa yang sedang menarik anak lelakinya.
menyuruhnya untuk menyederkan kepala kebahu nya.

"ih apasih ayah" ujar devan dengan sedikit ketawa nya

"van, devan kan anak jagoan ayah satu-satunya. Yang lain princes semua dan devan sendiri jagoan ayah yang bisa ayah andalin. Banyak tanggungan dibahu devan.
Ada adek angel yang masih bayii (btw bukan bayi benerran ya? Itu cuman panggilan sebagai anak bungsu)
ada kak tasha walaupun itu kakak kamu. tapi kak tasha juga cewek yang harus dijaga kan? Kalok ayah atau bunda udah enggak bisa sama devan.devan cowok harus kuat harus hebat harus deket sama tuhan juga"ujar sang ayah panjang lebar dan memeluk jagoannya itu

"ayah? Kok ayah bilang gitu kedevan?"tanya devan dan menarik tangan ayahnya untuk menatapnya

"enggak! Bukan apa apa nak"jawab paksa tertawa.

"serius yah. Kok tiba-tiba bilang gitu? Soal devan berantem sama kak tasha? Udah biasa itu yaah. Enggak ada apa-apa juga"jawab devan

"apasih devan?hahaha. Ayah bilang gitu karena ayah lagi mood aja. Ayah sering mau ngomong gitu tapi devan jarang ada dirumah"jawab palsa halus

"vaan tumben enggak keluar main sama temen kak"timpal bunda ke devan

Flashon

Tiba tiba suara telpom milik devan pun berbunyi dan menghentikan lamunan devan

"kak??"jeritan suara cempreng itu mengagetkan devan

"eh apa dek?ada apa?"tanya devan kaget

"kakak dimana?!udah malem"pekik angel

"kakak lagi diluar dek"

"iya. Diluar itu dimana aelaa"kesal angel

"dih santai dongg"ngakak devan

"elu pulang SEKARANG KAK!"tekan angel

"aela iya woi"ujar devan keras

ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang