Budayakan baca sebelum komen
Dan vote setelah baca☺️SELAMAT MEMBACA
"Terkadang orang yang kita harapkan untuk menolong berubah menjadi orang yang pertama kali mendorong kita."
Zora sudah sampai di rumah beberapa menit yang lalu. Sekarang dia sedang menatap langit-langit kamarnya. Kejadian di sekolah selalu berputaran di pikirannya. Saat bagaimana Trisha membullynya, Ara yang hanya berdiam diri saat dia dibully, lalu Alta datang dan menyelamatkannya.
Zora memejamkan matanya, dia berharap semua pikiran-pikirannya lenyap. Dia menghembuskan nafasnya dengan kasar.
"Lebih baik gue mandi," gumam Zora.
Zora bangkit dari atas kasurnya, lalu berjalan menuju kamar mandi yang ada di kamarnya.
Sepuluh menit kemudian Zora keluar dari kamar mandi dengan keadaan segar. Dia masuk ke walk in closet untuk memakai baju. Dia membuka lemari khusus baju-baju dan juga celana. Pandangannya jatuh pada kaos putih oblong dan juga celana hotpants warna abu-abu. Dia memakai pakainya lalu keluar dari kamar untuk menuju ke ruang keluarga. Di ruang keluarga Zora melihat Sam sedang menonton acara Upin & Ipin. Dia pun menghampiri abangnya dan duduk di sebelahnya.
"Bang, tontonan lo kek bocah aja," kata Zora menggelengkan kepalanya.
"Biarin aja sih, Dek! Suka-suka gue elah. Ribet bener lo." Sam memutarkan bola matanya dengan malas.
Zora berdecak lalu mengambil cemilan yang ada di pangkuan Sam, "Ckk, yaelah bang baperan banget dah. Janda elah bang janda."
Sam menoyor kepala Zora, "Canda anjir, bukan janda. Janda mah yang didepan rumah kita noh."
"Sakit bang," keluh Zora.
"Aduhh, sorry-sorry, Dek nggak sengaja," Sam mengelus kepala Zora yang bekas toyorannya.
"Nggak ada akhlak banget lo bang jadi kakak,"ucap Zora.
"Iya-iya, emang gue nggak ada akhlak. Udahlah jangan ngambek dong, Dek. Lo mau apa ntar gue turutin deh,"rayu Sam ke Zora.
Zora seketika tersenyum dengan lebar mendengar perkataan Sam.
"Gue, mau ice cream, pizza, seblak, mie ayam, bakso, sama es Boba."
Membayangkannya saja Zora sudah ngiler apalagi memakannya.
Sam yang mendengar permintaan adik kesangannya itu menggelengkan kepala.
"Iya, gue delivery dulu yah," kata Sam.
Zora berjingkrak dengan senang. Dia langsung menubrukan badannya ke Sam.
"Makasih Abang. Uhh... luv luv deh." Zora mencium pipi abangnya.
"Sama-sama, Dek." Sam membalas mencium ubun-ubun kepala adiknya dengan sayang.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAZORA (Complete)
Novela JuvenilDari balik kacamata berbingkai abu-abu itu Zora selalu memperhatikan Alta dalam diam. Sang Badboy dingin yang memiliki sejuta pesona. Tak hanya berbekal wajah tampan, Alta juga memiliki otak yang cerdas, sehingga membuatnya tak hanya dikagumi remaja...