Budayakan komen sesudah baca
Dan vote sebelum baca😊
SELAMAT MEMBACA
"Mungkin jika dia digaris takdirkan untuk mewarnai hidupmu aku berusaha merelakanmu asalkan kau bahagia dengannya."Alta dan Zora pergi meninggalkan rumah Alta. Alta membawa Zora menjauh dari rumah ini. Tanpa menghiraukan raut wajah Zora yang kebingungan, Alta meraih tangan Zora menuntun gadis itu menaiki motornya. Dia yakin ada sesuatu yang ingin dibahas oleh gadis itu yang tersirat dari matanya penuh dengan pertanyaan mengenai ada hubungan apa antara Alta dengan Ara mengapa semua itu bagai kejutan bagi dirinya.
Mereka pun menyusuri sepanjang jalan yang ramai, namun hal Itu tidak mengubah perasaan Zora yang sedih mendengar kenyataan sepahit Itu.
Kemudian Gadis itu melepaskan genggaman mereka ketika sudah berada disebuah rumah makan sunda dan memesan makanan.
"Kenapa?" tanya Alta yang menatap gadis itu.
"Gapapa kak," ucap Zora yang sedari tadi terdiam mengerjapkan kedua matanya begitu tersadar dia tidak bereaksi saat laki-laki itu menatapnya.
Jika saja Zora mempunyai mesin waktu yang memiliki kemampuan super untuk menghentikan waktu, bisa dipastikan dia akan menghentikan waktu sekarang juga. Baginya menghabiskan waktu bersama Alta adalah sesuatu yang luar biasa.
"Kak, maksud dari tunangan itu hanya bercanda kan?" tanya Zora memastikan bahwa itu semua hanya prank dan tidak mungkin mimpi yang dialaminya semalam itu kenyataan.
"Kamu mau pesan apa?" ujar Alta langsung menanyakan menu makanan.
"Terserah kamu." ucap Zora yang sedang melihat sekitarnya.
"Lotek 2, bakakak ayam 1, nasi liwet 2, dan es teh manis 2." ucap Alta kepada pelayan.
Zora pun heran dari sekian banyak tempat mengapa Alta lebih memilih ini tapi diliat-liat tempat ini sangat unik, nuansa sundanya juga sangat kental,dan menu makanannya sangat enak.
Sembari Menunggu makanan Alta pun mengalihkan topik pembicaraan dengan mengeluarkan virus keromantisannya yang membuat gadis itu terheran kebingungan mengapa dia tidak menjawab pertanyaannya.
"Ra, tau nggak bedanya bilangan genap sama kamu?" tanya Alta yang tiba-tiba ngegombal entah setan apa yang merasuki dirinya mengubah suasana yang berbeda.
"Enggak tau, kak" jawab Zora.
"Kalau bilangan genap itu bisa dibagi dan bisa dikurang tapi kalau cinta aku ke kamu itu nggak bisa dibagi dan nggak akan berkurang." ujar Alta dengan datar namun membuat perasaan gadis itu sedikit menghangat.
Pelayan pun datang mengantarkan pesanan makanan mereka.
"Makan dulu yang banyak biar kamu enggak pendek," ujar Alta mengalihkan topik.
Tiba-tiba dering telepon berbunyi mengganggu waktu mereka yang sedang mengumpulkan memori kebersamaannya yang mungkin suatu saat nanti tidak bisa seperti ini lagi.
Akhirnya Alta segera mengangkat telpon sambil melirik Zora yang sedang mengarahkan pandangannya ke dirinya.
"Ada apa anda telpon saya?" ucap Alta yang berusaha menahan emosinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAZORA (Complete)
Teen FictionDari balik kacamata berbingkai abu-abu itu Zora selalu memperhatikan Alta dalam diam. Sang Badboy dingin yang memiliki sejuta pesona. Tak hanya berbekal wajah tampan, Alta juga memiliki otak yang cerdas, sehingga membuatnya tak hanya dikagumi remaja...