PART 15 - Melepas Label Jomblo

719 71 0
                                    

"Yang ditarik ulur itu tali, bukan hati."

"Karena gue baik hati, gue udah siapkan lo hadiah. Jadi, tunggu hadiah dari gue Zora Syafira Latisha yang mulai detik ini milik Altair Gibran Mahendra."

Setelah itu Alta berlalu meninggalkan Zora yang senantiasa membeku di tempat.

"Tunggu-tunggu! Gue, Alta jadian? What?!"

•••

Saat ini Zora sedang mondar-mandir tak jelas di depan ruang osis. Entah apa yang Zora rasakan saat ini, sedih kah? Atau senang? Yang jelas sejak kejadian dengan Alta tadi hatinya tidak tenang.

Sementara sang sahabat, Ara hanya merotasikan bola matanya melihat tingkah manusia di depannya ini.

"Aduh, Zo sumpah ya gue nggak tau lo kenapa sampai lo terus-terusan mondar-mandir nggak jelas gini." Jujur Ara sangat geram kepada sahabatnya. Sedangkan Zora terus bulak-balik tanpa mengindahkan perkataan Ara.

"Aarghh! Frustrasi lama-lama gue liat lo gini!" Ara benar-benar tak paham suasana hati Zora.

"ZORA LU DENGER GUE NGGAK SIH?!" Ara berteriak saking gemasnya. Zora tersentak mendengar teriakkan Ara.

"Aaaaaa! Ara gimana ini?" Tiba-tiba Zora merengek. Sumpah Ara kesal dengan gadis berkacamata di depannya. Andai saja dia bisa menendang gadis itu ke Amazon pasti akan Ara lakukan.

"Araaa gue nggak mauuu..." Ara tak mengerti hal apa yang Zora tak mau itu.

Saat Ara akan membalas perkataan Zora. Mereka berdua mendengar tepukan tangan dari arah belakang. Sontak keduanya membalikkan badan dan melihat ada Trisha and the gang disana. Ara dan Zora memutar bola matanya malas. Sungguh mereka muak dengan Trisha yang selalu mengganggunya.

"Oh, jadi disini ya lo, si cewek culun berkacamata dan si selebgram abal-abal." Trisha memulai tujuannya mendatangi Zora. Trisha marah karna Alta lebih memilih cewek culun berkacamata itu.

"Mau apa lo?" Balas Ara sewot. Dia tidak suka Zora dibully oleh iblis di depannya.

"Diem ya lo!"

"Oh iya, buat lo Arabella kok lo mau-maunya sih temenan sama cewek culun kayak gitu? Secara kan katanya lo selebgram famous gitu kan, ya walaupun masih famousam gue sih." Trisha tertawa diakhir kalimatnya.

Zora diam saja, sebenarnya dia sudah tidak tahan selalu diperlakukan seperti ini. Tapi jika Zora bertindak maka akan terjadi sesuatu yang sama sekali tidak dia inginkan sekarang. Trisha melangkah maju menghampiri Zora sambil tertawa.

"Lo jangan centil ya jadi cewek, jangan sok kecantikan karena Alta milih lo. Mungkin sekarang Alta lagi sakit, jadi dia milih cewek culun ini." Lagi-lagi Trisha tertawa dan tanpa aba-aba cewek itu mendorong Zora sehingga gadis berkacamata itu jatuh.

"ZORA!" Alta berteriak. Trisha kaget melihat Alta datang. Cewek itu tak menyangka akan ada Alta.

Ara langsung membantu Zora, lalu diikuti Alta.

"Al kok kamu malah bantuin cewek itu." Protes Trisha tidak terima.

"Iya Al" Ucap serempak para dayang Trisha.

"Jangan sebut cewek itu, dia punya nama." ucap Alta dingin. Zora sesekali meringis merasakan sakit di bagian bokong nya.

"Zo lo nggak apa-apa? Ada yang sakit? Kita ke rumah sakit ya?" Tanya Ara bertubi-tubi.

Trisha langsung ditarik Alta. Wanita itu tersenyum lebar sangat lebar malah sampai-sampai gajah pun bisa masuk. Alta membawa Trisha ke tempat yang jaraknya lumayan jauh dari posisi Zora. Alta langsung menghempaskan tangan Trisha dan menatap tajam cewek itu.

ALTAZORA (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang