PART 29 - cemburu yang tertahan

435 43 0
                                    

Budayakan komen setelah baca
Dan vote sebelum baca 😊


SELAMAT MEMBACA


"Tak ada rasa sakit yang melebihi sakitnya penghianatan"

Zora melangkahkan kakinya di koridor sekolah dengan suasana hati yang kacau, pikirannya berkecamuk memikirkan Alta dan Ara yang tiba-tiba berubah.

Tiba-tiba saja Farzan datang menyusul Zora dan menghentikan langkah gadis itu.

Zora dibuat terkejut olehnya,

"Pergi ke pasar membeli kopi
Jangan lupa membeli ikan
Wahai Zora yang baik hati
Abang Farzan hari ini gantengkan?" kata Farzan membacakan pantun untuk Zora.

Zora hanya memutar bola matanya malas melihat tingkah kakak kelasnya yang satu ini.

"Iya."

Farzan langsung saja melompat kegirangan karena jawaban Zora.

"Bang Sam ganteng kok," lanjut Zora.

Zora berusaha menahan tawanya saat melihat ekspresi Farzan yang langsung berubah ketika dia berbicara tadi.

Kamu berbohong
Akupun percaya
Kamu lukai
Ku tak peduli
Coba kau fikir
Dimana ada cinta seperti ini....

(Mhyta - Aku Cuma Punya Hati)

Farzan bernyanyi seolah-olah dia baru saja dikhianati oleh pacar yang tidak ia miliki.

Untung ganteng, batin zora.

Zora memilih untuk melanjutkan jalannya tanpa memikirkan Farzan yang tengah ber-drama tidak jelas di depannya.

•••

Sesampainya Zora di bangkunya, lagi'lagi dia kejutkan oleh Ara. Sahabatnya itu tampak di antar oleh pacarnya sampai di depan kelas.

Meskipun Alta tidak menampakkan wajahnya, tapi Zora tau itu Alta. Hatinya seperti tertikam pisau tak kasat mata, rasanya Zora ingin menangis menahan perihnya kenyataan.

Zora benci keadaannya sekarang, tak ada seorangpun yang berpihak padanya. Sekelasnya tak ada yang menyukainya karena gayanya yang menyerupai gadis nerd.

Sahabatnya, bahkan pujaan hatinya kini tak lagi ada disisinya.

"Haruskah gue membuka penyamaran ini?" batin Zora.

Ara tampak berjalan dengan angkuh sambil menatap sinis Zora. Gadis itu melewati Zora begitu saja.

Ha?

"Mau kemana?" tanya Zora bingung.

"Upss, gue nggak sudi duduk sama penghianat." balas Ara kini duduk dengan Nindya, gadis yang duduk sendiri di pojokan kelas.

"Hm baiklah." balas Zora mengalah.

Kini Zora duduk sendiri dan tak ada seorangpun yang berniat untuk menemaninya. Zora berharap dia bisa lenyap dari dunia ini sekarang juga.

ALTAZORA (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang