PART 30 - club malam

485 45 2
                                    

Budayakan komen setelah baca
Dan vote sebelum baca 😊

SELAMAT MEMBACA

"Aku menyadari satu hal, saling mencintai bukan jaminan akan bersama. Dan bahkan tanpa sadar kami justru saling menyakiti."

Selepas Zora dan Bayu menghilang dari pandangan Alta, laki-laki itu semakin menampilkan ekspresi datar. Dia ingin mengejar gadisnya sekarang, tapi akalnya tidak sinkron dengan tubuhnya.

Melihat kejadian tersebut membuat Ara menghampiri Alta, sejak tadi dia hanya berperan sebagai penonton drama pengkhianatan sepasang kekasih di pinggir lapangan basket.

"Nggak tau diri banget ya si Zora, jalan sama cowok lain padahal status dia masih pacar orang." ucap Ara setelah berdiri di samping sang bad boy.

Alta melemparkan tatapan tajamnya pada Ara. Dia sangat tidak suka kekasihnya disebut seperti itu oleh orang lain.

"Zora bukan cewek kayak gitu. Lo sendiri gimana? Ditolak Arza gara-gara dia suka sama Zora, terus ngerebut pacarnya." jawab Alta sinis.

Seketika Ara membalas tatapan Alta tidak kalah tajam. Jelas dia merasa tersinggung.

"Haha! Kayaknya lo butuh kaca deh. Siapa pemeran antagonis selain gue disini?"

Setelah itu Ara beranjak dari lapangan basket. Oh, dia masih punya harga diri untuk tidak menetap setelah Alta menghinanya.

Alta mengggeram frustasi. Posisinya sangat tidak menguntungkan saat ini. Pertunangannya dengan Ara, ketidakberdayaan dirinya untuk menolak, ancaman sang papa, dan dia yang turut berperan membuat Zora sakit hati. Apa yang harus Alta lakukan sekarang?

•••

Di atas boncengan motor Bayu, Zora hanya diam dengan pandangan kosong. Kenapa kisah cinta pertamanya sesakit ini? Sebelumnya dia tidak pernah berpacaran, dan sekalinya melakukan hal tersebut yang dia dapat justru pengkhianatan. Pengkhianatan dari dua orang yang penting dalam hidupnya. Apa yang harus Zora lakukan sekarang?

"Zo, mau sampai kapan lo duduk di atas motor gue?"

Zora tersadar dari lamunan setelah mendengar ucapan Bayu. Gadis itu telah sampai rumahnya. Tunggu! Rumahnya?

Zora segera turun dari boncengan motor Bayu. Gadis itu bernafas lega setelah melihat kos-kosan Tante Vira, bisa bahaya kalau identitasnya diketahui sebelum dirinya sendiri yang membongkar.

"Makasih ya, Bay lo udah nganterin gue." ucap Zora seraya menyerahkan helm bogo berwarna merah pada sang pemilik.

"Sans gue mah. Yaudah lo buruan masuk gih! Gue pergi kalau lo udah masuk kosan."

Zora mengangguk. Dia pun segera melangkah masuk. Sempat terbesit pertanyaan di pikirannya, bagaimana Bayu tahu letak kosan Zora? Sedangkan laki-laki itu tidak pernah mengantarkan Zora ataupun bertanya padanya.

Zora menghembuskan nafasnya, dia harus mengisi pikiran dengan hal positif. Bergelut dengan pikiran negatif sangat melelahkan.

•••

20.00 WIB

Seorang laki-laki melangkahkan kakinya menuju gedung berlantai dua dengan pencahayaan sengaja di minimkan dan banyak orang menari bebas mengikuti alunan musik dari DJ di atas podium di depan sana.

ALTAZORA (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang