Budayakan baca sebelum komen
Dan vote sebelum baca😊
SELAMAT MEMBACA
"Aku suka mendengarkan gosip, aku kagum bagaimana orang-orang bisa tahu hal-hal yang tak kuketahui tentang diriku sendiri."
Alta sudah sampai di depan halaman rumahnya. Terlihat sebuah mobil yang tidak begitu asing buatnya. Alta melepas helmnya lalu berjalan masuk ke dalam rumah dengan muka datar.
Alta menganggap orang yang berada di ruang tamu itu seperti tidak ada. Alta melangkahkan kakinya tanpa melirik sedikit pun. Papanya Alta menyadari kedatangan Alta.
"Kamu mau ke mana? Ada tamu disini," ucap Papa Alta. Langkah Alta terhenti lalu menoleh kebelakang.
"Saya capek mau istirahat lagian untuk apa saya ikut dengan urusan anda itu?" sahut Alta dengan datar.
"Kamu ini bicara yang sopan! Malu sama tamu, Alta!" bentak Papa Alta. Tangan Alta terkepal kuat. Tatapannya penuh dengan amarah.
"Ada yang mau papa omongin sama kamu." Alta menatap papanya dengan tajam.
"Ngomongin apa? Palingan pekerjaan," batin Alta.
Alta membalikkan badan dan melanjutkan langkah nya. Namun langkah nya terhenti lagi.
"Ini menyangkut masa depan kamu, Alta," terang Papa Alta. Alta kaget.
"Masa depan gue? Tau apa lo sama masa depan gue dan untuk apa lo ngatur masa depan gue segala? Lo cukup ngatur wanita itu sama anaknya! "batin Alta.
Alta kembali membalikkan badannya. Dan berjalan menuju papanya. Lalu duduk di samping papanya.
Keluarga Ara sendiri tadi diam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun kini tersenyum manis melihat Alta mau membicarakan hal ini.
"Ada hal apa yang anda ingin bicarakan?" cetus Alta. Ara tersenyum devil mendengar kata yang di lontarkan Alta.
"Papa sama keluarga Ara sepakat menjodohkan kamu dengan Ara," jelas Papa Alta. Alta kaget bukan main. Ara tersenyum penuh kemenangan.
Alta menatap Papanya. Dengan tatapan seperti harimau yang sedang memangsa, lalu berdiri.
"Maksud anda apa? Hah?" teriak Alta.
"Alta! Ini demi masa depan kamu," gertak Papa Alta.
"Masa depan saya? Tahu apa anda tentang masa depan saya bukannya anda selalu tahu tentang wanita itu dan an----"
Plak!
Sebuah tamparan melayang mulus ke pipi Alta. Alta memegang pipi nya. Pipi Alta memerah. Alta kembali menatap Papanya.
"Saya ini papa kamu, Alta!"
"Anda sebut anda itu papa saya? Ck!" Alta membuang muka lalu kembali menatap papanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAZORA (Complete)
Roman pour AdolescentsDari balik kacamata berbingkai abu-abu itu Zora selalu memperhatikan Alta dalam diam. Sang Badboy dingin yang memiliki sejuta pesona. Tak hanya berbekal wajah tampan, Alta juga memiliki otak yang cerdas, sehingga membuatnya tak hanya dikagumi remaja...