Budayakan komen sesudah baca
Dan vote sebelum baca 😊SELAMAT MEMBACA
"Ada waktunya stay. Ada waktunya on the way.
Ada waktunya care, dan ada waktunya i dont care.""Ara kemana sih?" panik Alta yang terus mencari keberadaan Ara yang tidak kunjung datang setelah tadi minta izin untuk ke kamar mandi, Alta pun berinisiatif untuk menghampiri Ara ke kamar mandi memastikan bahwa dia tidak dilukai oleh siapapun.
Dikejauhan ada seorang perempuan seumuran mereka yang tidak sengaja menatap Alta yang melewati pintu masuk kamar mandi. Alta pun tersadar bahwa perempuan yang terlintas disampingnya ialah kekasihnya yang bernama Zora.
Di sisi lain Ara masih diam. Wajahnya semakin pucat karna darah terus mengalir dari pipinya. Entah kenapa saat melihat Zora. Alta punya firasat buruk. Alta melirik ke toilet yang barusan Zora keluar. Alta melangkah kan kakinya ke toilet tersebut namun langkah nya terhenti ada seorang wanita masuk. Dia urungkan niat nya tersebut.
"Aaaa!" teriak wanita tersebut sambil keluar dari toilet. Alta kaget akibat teriakkan wanita itu.
Alta menghampiri wanita tersebut, "Mba kenapa? Mba nggak apa-apa kan? Apa ada terjadi sesuatu di dalam, Mba?" tanya Alta. Wanita itu menganggukkan kepala.
"Ada cewek yang berpakaian berantakkan terus di pipinya banyak darah keluar." jelas wanita itu. Tanpa babibu Alta masuk ke dalam.
Saat Alta masuk. Alta kaget. Alta langsung membopong badan Ara. Ara pingsan. Alta membawa Ara keluar dan membawanya ke rumah sakit terdekat.
Dari kejauhan ada sekelompok cewek yang tersenyum penuh kemenangan, "Ah... Gue puas banget... Eh gaes kapan kita lakuin kaya tadi menyenangkan cuy." ucap salah satu dari mereka. Aqila.
"Kapan, Zo? Mumpung jiwa bully gue bergejolak dan membara nih." ucap Aira. Zora tersenyum devil.
"Kita bakal lakuin misi kedua kita di sekolah." sahut Zora. Yang lain kaget mendengar ucapan Zora.
"Se-sekolah? Lu gila atau apa, hah? Kita bisa di keluarin dari sekolah bambang suminjang."
Trisha berjalan menuju Aira. Dan menepuk pundang Aira, "Tenang aja dia kan Zora Syafira Latisha semua bakal baik-baik saja." ucap Trisha.
"Iya lo tenang Ai, kan ada Zora hal buruk tidak akan terjadi selama ada Zora." sahut Chel.
"Udah-udah sekarang rencana selanjutnya lo bakal ngelakuin apa, Zo?" tanya Aqila.
"Kita ucapin Ara semoga cepat sembuh alias jenguk dia kalo dia ada di rumah sakit kalo dia nggak ada di rumah sakit. Berarti ada satu kemungkinan kita samperin dia di sekolah waktu jam istirahat pertama di kantin." jelas Zora. Semua hanya menganggukkan kepala saja.
•••
Keesokkan harinya se isi sekolah kaget melihat wajah Ara yang penuh dengan goresan.
"Tuh orang mau viral kaya si queen of the pentol apa."
"Eh curut itu karma buat seorang pelakor."
"Si alta malah bantu in tuh pelakor."
"Ara gan----"
"STOP! Bacot! Lo semua kalo punya mulut gunain buat hal baik! Bukan nge hina orang ngerti, hah?!" teriak Alta. Sontak seluruh siswa berhenti menghina Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAZORA (Complete)
Fiksi RemajaDari balik kacamata berbingkai abu-abu itu Zora selalu memperhatikan Alta dalam diam. Sang Badboy dingin yang memiliki sejuta pesona. Tak hanya berbekal wajah tampan, Alta juga memiliki otak yang cerdas, sehingga membuatnya tak hanya dikagumi remaja...