"Apakah ini rasanya cemburu? Kenapa sangat sakit."
Zora turun dari kamarnya menuju ke ruang makan. Disana Zora melihat abangnya Sam sedang duduk sambil memakan sarapannya. Sepotong roti selai coklat dan segelas susu putih.
Sesampainya diruang makan, Zora langsung duduk di depan Sam sambil memakan sarapannya.
"Bang, entar anterin gue ya," ujar Zora sambil menatap abangnya.
"Nggak mau gue."tolak Sam.
"Ish, abang mah gitu sama adeknya sendiri juga." kesal Zora sambil mengerucutkan bibirnya seperti bebek.
Abrisam hanya diam. Melihat abangnya diam, Zora sangat kesal.
"Bang, ayo sii anterin." Zora merengek terus dan memasang wajah puppy eyes. Semoga saja abangnya luluh.
Sam yang melihat adiknya memasang wajah puppy eyes merasa gemas sendiri. Siapa sih yang tidak gemas sendiri dengan Zora yang memasang wajah puppy eyes begini? Adiknya itu emang imut, cantik, kulitnya putih, tubuhnya yang semampai. Tapi kecantikannya tertutupi karena Zora berdandan seperti anak Nerd. Baju kebesaran, rok dibawah lutut, memakai kacamata dan rambutnya di kuncir kuda.
"Yaudah, abang anterin." ucap Sam.
"Aaaa, makasih abang."
Lima menit kemudian mereka sudah selesai dengan sarapannya. Zora membereskan meja makan sedangkan Sam menuju ke garasi untuk mengambil motor ninjanya.
"ZORA CEPETAN! ENTAR TELAT LO!" teriak Sam dari teras rumah.
"IYA, ABANG SEBENTAR NAPA." Zora menjawab sembari teriak juga.
Zora melangkahkan kakinya ke teras rumahnya dan melihat abangnya sedang bermain ponsel di atas motornya.
"Ayok bang." ujar Zora.
Mendengar suara Zora, Sam mendongakkan kepalanya dan menyimpan ponselnya di kantong jaketnya.
"Ayok naik." ucap Sam.
Zora langsung saja naik ke motor Sam sambil memegang pundak Sam karena motor ini sangat tinggi.
"Cuss, bang berangkat." ucap Zora.
Setelah itu motor Sam melaju dengan kecepatan sedang. Sepanjang perjalanan mereka hanya diam. Lima belas menit kemudian mereka sampai di SMA Tunas Bakti.
"Makasih ya bang." ucap Zora kepada Sam.
"Iya sama-sama. Sono gih masuk! Sebentar lagi bel." ucap Sam.
"Iya. Bye bang Sam."
Zora melangkahkan kakinya menuju kelasnya. Setelah sampai di kelas, Zora langsung menuju ke tempat duduknya. Disana sudah ada Ara yang sedang asik bermain dengan ponsel pintarnya.
"Pagi Ra." sapa Zora kepada Ara.
"Pagi juga Zo." Ara menyapa balik ke Zora.
Kringg... Kringg...
Bel masuk sudah berbunyi. Selang beberapa menit guru yang mengajar di kelas Zora datang.
"Assalamualaikum anak-anak. seperti biasanya sebelum kita memulai pelajaran hari ini lebih baik kita berdoa terlebih dahulu." Ujar Guru itu.
•••
Kantin terlihat sangat ramai. Karena sekarang sudah memasuki jam istirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAZORA (Complete)
Novela JuvenilDari balik kacamata berbingkai abu-abu itu Zora selalu memperhatikan Alta dalam diam. Sang Badboy dingin yang memiliki sejuta pesona. Tak hanya berbekal wajah tampan, Alta juga memiliki otak yang cerdas, sehingga membuatnya tak hanya dikagumi remaja...