"Eh Jes" panggil Devano saat Jesica ingin membuka pintu kamarnya.
"Apaan lagi sih?" Tanya Jesica.
"Lo kenapa tanyain soal ciuman ke gua? Emang lo pernah di cium?" Tanya Devano penasaran.
"Kepo lu. Wleee" ucap Jesica dan menjulurkan lidahnya pada Devano, pertanda ia sedang mengejek Devano.
Kemudian ia berlari kearah lantai bawah dan meninggalkan Devano sendirian di kamarnya sambil memikirkan perkataan Jesica tentang ciuman beberapa saat lalu.
"Siapa yang nyariin gua malam-malam gini dah, perasaan gua gak punya temen selain Devano" cibir Jesica sembari berjalan menuju kearah bundanya yang sedang berbincang dengan seseorang di depan pintu rumahnya.
"Ada apa bun?" tanya Jesica.
"Ini nih, kenalin tetangga baru kamu," ucap bunda Jesica.
"Hah?! Dia tetangga baru gua bun?" kaget Jesica sambil menunjuk orang yang berada di hadapannya.
"Hai, Jesica" sapa orang tersebut.
"Kalian udah saling kenal toh? Kapan kenalannya?" tanya bunda Jesica.
"Tadi pagi Tan, kita olahraga bareng," ucap orang tersebut. Kalian pasti tahu kan siapa yang menjadi tetangga baru Jesica, yaps Rayan alarix.
Iya, tadi pagi juga lo nyium gua tanpa permisi. Dasar guy batin Jesica.
"Siapa Jes?" ucap Devano yang sedang menuruni tangga.
"Eh, ada Devano toh, kapan masuknya Dev? Kok tante gak liat kamu masuk," tanya bunda Jesica sedikit bingung.
"Naik sapu terbang Tan, heheh" canda Devano.
"Ada-ada saja kamu, yaudah tante tinggalin yah kalian bertiga, tante mau keluar dulu ada urusan mendadak" ucap bunda Jesica dan berlalu pergi meninggalkan tiga orang anak remaja tersebut.
"Hati-hati tante," teriak Devano dan Rayan.
Jujur saja Jesica sudah unmood saat tahu kalau Rayan adalah tetangga barunya.
"Dia siapa Jes?" bisik Devano pada Jesica yang masih kedengaran oleh Rayan.
"Kenalin, gua Rayan alarix" ucap Rayan sambil menjulurkan tangannya pada Devano.
Jesica menyipitkan matanya menatap Rayan dengan curiga. Ia baru sadar kalau Rayan itu guy. Dengan cepat Jesica menepis tangan Devano yang ingin membalas juluran tangan dari Rayan dan menggatikannya dengan tanganya sendiri.
"Kenalin gua Jesica aprilia biasa di panggil Jesi dan ini teman gua Devano" ucap Jesica sambil menggenggam tangan Rayan dengan sangat erat.
"Oh Devano yah namanya, bagus juga" ucap Rayan lalu menarik tangannya yang kesakitan karna Jesica.
"Iya, makasih atas pujiannya hehehe" ucap Devano yang tidak peka akan keadaan.
Jesica menginjak kaki Devano dengan sangat kuat.
"Aw! Sakit tau, lo kenapa sih?" tanya Devano yang bingung akan tingkah Jesica.
"Gapapa kok. Yaudah yuk masuk" ajak Jesica.
Mereka menuju ruang keluarga yang dimana terdapat tv yang besar dan sofa berwarna hitam.
"Ohya Dev, ambilin gua cocacola dong ama cemilan heheh" suruh Jesica.
"Siap tuan putri," ucap Devano sambil berjalan menuju dapur.
"Heh, awas aja yah lo macem-macem ama Devano, secara lo kan guy" amcam Jesica pada Rayan.
"Iya iya tenang aja elah, lo takut yee kalah saing ama gua? Hahaha" goda Rayan pada Jesica.
"Gak lucu!" ucap Jesica lalu duduk di sofa berwarna hitam dan Rayanpun duduk di samping kanan Jesica.
"Jeng jeng jeng... ini cemilan malamnya guys," ucap Devano sambil menghamburkan beberapa bungkus cemilan yang baru saja ia ambil di kulkas.
Devanopun memutar tv yang menunjukkan sebuah film horor.
"Wah kesukaan gua nih" ucap Rayan dengan wajah sumringah
Beberapa detik kemudian film horor itupun di ganti dengan kartun spongebob.
Wajah Rayan yang nampak sumringah tadi tiba-tiba berubah menjadi kesal.
"Kenapa di ganti? Tadikan bagus acara tvnya" kesal Rayan.
"Makan cemilan itu enaknya sambil nonton spongebob" ucap Jesica dan Devano bersamaan.
Rayan mendengus kesal, dengan terpaksa ia harus menonton acara tv anak TK tersebut.
"Ohya Dev, besok kita lanjut PLSnya kan yah?" ucap Jesica yang sedang asyik bersandar di pundak Devano, Rayan yang melihat tingkah kedua sahabat sejoli itu hanyalah mengelus dada.
"Iya" ucap Devano yang masih fokus dengan film spongebobnya.
"Yaudah kuy tidur ini udah jam sepuluh malem loh" ucap Jesica beranjak dari duduknya.
"Kuy!" ucap Rayan dengan semangatnya dan beranjak dari duduknya.
"Yaudah gua pamit yah Jes, sampai ketemu besok" Devanopun beranjak dari duduknya dan berjalan menuju pintu keluar.
"Eh? Bentar-bentar" ucap Rayan agak bingung.
"Kenapa?" tanya Devano.
"Gua pikir kita bakal tidur bareng ama si Jesica" ucap Rayan dengan sangat polosnya.
Seketika Jesica menjitak kepala Rayan.
"Pala bapak kau tidur bareng gua, sana-sana pulang hushh" usir Jesica Jesica.
"Kasar amat neng," ucap Rayan.
"Yaudah kita pulang yah Jes. Selamat malam" ucap Devano sambil menarik Rayan agar cepat keluar dari rumah Jesica.
"Selamat malam Jeje hehehe" ucap Rayan.
"Jesica bukan Jeje" kesal Jesica.
Bersambung.....
Hai,ada yang kangen gak?
Maksudnya kangen ama Jesica hahahaha...Yaudah jangan lupa tinggalkan JEJAKNYA BUKAN JEJENYA hahaha
Jeje milik author aja gimana? Hahaha canda...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sun || On Going
Teen FictionJesica aprilia. Seorang gadis yang selalu memiliki banyak keinginan yang belum pernah ia lakukan. Ceria,itulah dia dan selalu saja bermain dengan kalangan pria. Bukan hanya bermain dengan kalangan pria saja bahkan cara berpakaiannya saja persis sepe...