"Widihh ... Ratu kita udah masuk lagi, setelah tiga hari absen," ujar Eko kegirangan.
Jesica mengernyitkan kening saat melihat teman-temannya begitu antusias melihat kedatangannya.
Jesica, sudah tiga hari ia tidak masuk. Pun, dengan kelas X Mipa E yang kehilangan ratu nya.
Andai saja ada _red carpet_ di kelas itu pasti sudah digelar sedari tadi.
Dengan inisiatif beberapa siswa mereka memotong kertas hingga menjadi beberapa bagian kecil dan melambungkannya penuh sayang pada Jesica.
Lalu beberapa dari mereka memberikan hadiah berupa bunga, boneka, cemilan, dan cokelat ke Jesica.
Jesica yang merasa bak ratu terheran-heran dengan seisi kelas nya saat ini.
"Astogeeee, baik banget sih kalian manusia-manusia, sampai mau boker nih gue saking terharunya," ucapnya dalam tangis bahagia.
"Anjim lo je," ucap Jerry sambil menarik tangan Jesica dan mengarahkan badan gadis itu duduk tepat di bangkunya.
"Jangan sentuh aku, aku benci kamu, aku jijij-jijik-jijik sama kamu," ujar Jesica sambil menghempaskan tangan Jerry yang kini menarik tangannya cukup kuat.
Ia hanya ingin duduk dengan Rayan saat ini. Namun, temannya itu menganggap seolah-olah tidak ada yang terjadi
"Yaelah Jes, kamu selingkuh dari abang, nih? Abang kurang apa sih?" ujar Jerry memulai drama alaynya.
"Kurang waras!" ucap Jesica, lalu berjalan menuju meja Rayan.
"Btw, makasih sambutannya dan hadiahnya, anak dajjal ku ..." ujar Jesica yang sudah duduk disamping Rayan.
"Iya, sama-sama, Princess." ujar mereka kompak, lalu menuju kantin buat sarapan pagi.
"Hai, Ayan. Lo ngapain?" sapa Jesica, ia sudah tahu bahwa Rayan sedang belajar buat ulangan nanti, namun ia pura-pura tidak tahu akan hal itu.
"Ayan iihh, lo ngambek sama Jeje, karena Jeje jambak semalam?" tanya Jesica sambil menyosor ditangan Rayan.
"Isshh ... ribet lu, sana-sana. Ganggu orang belajar aja!" omel Rayan.
"Ayan cayang, maapin Jesica yah, lagian kalian semalam kacangin Jesica digrup," ucap Jesica sambil memasang muka memelasnya.
Rayan yang tidak tahan dengan kelakuan Jesica langsung pergi dari tempat itu dan duduk tempat Vito.
"Vit, numpang duduk ye!" ujar Rayan pada pemilik bangku.
"Duduk aja, kalau pulpen gua ilang, gua tuduh lo!" teriak Vito yang berada didepan pintu.
"Halah, maling teriak maling," balas Rayan.
"Jesica, ada yang nyariin tuh!" teriak Ezy dari depan pintu.
"Siapa?" jawab Jesica.
"Kak Angga!" ujar Ezy lagi.
"Suruh masuk aja, gue males jalan kesana." ujar Jesica.
Anggapun masuk, lalu menuju arah Jesica.
"Hai," sapa Angga.
"Hai Kak," balas Jesica.
"Devano sama yang lain mana? Tumben gak keliatan."
"Lagi dikantin, Kak. Ada apa yah Kak, nyari Jesica?"
"Gakpapa kok, cuman mau mastiin aja, kalau lo udah sembuh total."
"Hahaha ... ya ampun Kak, khawatir banget sih,"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sun || On Going
Teen FictionJesica aprilia. Seorang gadis yang selalu memiliki banyak keinginan yang belum pernah ia lakukan. Ceria,itulah dia dan selalu saja bermain dengan kalangan pria. Bukan hanya bermain dengan kalangan pria saja bahkan cara berpakaiannya saja persis sepe...