Kenapa?

55 6 0
                                    

Sekarang menunjukkan pukul 19.25 WIB. Mobil yang Angga kendarai memasuki pekarangan rumah Jesica, sedari tadi dimobil tidak ada yang berbicara dikarenakan Jesica tertidur. Kelelahan mungkin.

Angga mengusap pipi Jesica. "Jesi, bangun dek. Kita sudah sampai," ujarnya dengan sangat hati-hati.

"Nghhh ... kita sudah sampai?" Jesica membuka matanya, ia belum sepenuhnya sadar.

"Iya, kita sudah sampai."

Jesica merentangkan tangannya pada Angga. "Gendong. Jesi capek jalan, kaki Jesi pegel-pegel"

"Ya ampun, Princess satu ini. Manjanya bener - bener dah," ujar Angga.

Anggapun keluar dari mobil dan menuju pintu sebelahnya, agar bisa menggendong Jesica.

Jesica melihat Angga, "Hm ... gak jadi di gendong deh Kak. Bawain barang Jesica aja yah, Kakak ganteng." Jesica keluar dari mobil Angga lalu mengecup pipi Angga, membuat Angga salting.

"Jesica, gak boleh gitu" ujar Angga sambil mengambil barang-barang yang berada dikursi belakang.

"Kenapa? Emang gak boleh yah?" tanya Jesica.

"Bukannya gak boleh-"

"Ya, terus kenapa dong?" sambung Jesica.

"Udah ah, lupain. Yuk masuk, gua numpang makan, laper." ujar Angga.

"Assalamualaikum. Ma, Jesica pulang!" teriak Jesica.

Ibu Jesica keluar dari arah dapur, sambil memakai celemek. Kelihatannya ibu Jesica baru saja habis memasak makanan malam.

"Ya ampun Jesica, kamu buat mamah khawatir tahu gak!"

"Hehehe ... maaf Ma, Mama jangan marah ke Jesica dong, marah tuh ke kak Angga." tunjuk Jesica.

Seketika ibu Jesica terkejut. "O-oalah ... ada Angga juga yah," ujar ibu Jesica, kini matanya sudah berkaca-kaca.

"Ma? Mama kenapa?"

"G-Gak kok sayang, Mama gakpapa" ibu Jesica melap air matanya.

"Ehm ... Tante, aku boleh makan malam disini gak? Soalnya aku laper Tan, aku capek, dan kelelahan karena putri mu." ujar Angga sambil memegang perutnya.

"A-ah, iya. Boleh kok, boleh banget sayang. Ayok masuk." ajak ibu Jesica.
Merekapun memasuki ruang makan, Angga duduk disamping Jesica.

"Ehm ... kita tunggu ayah Jesica pulang yah. Gak lama kok, bentar lagi pasti dateng" ujar ibu Jesica.

Ting ... tong ... ting ...

"Bentar yah, aku buka pintu dulu"

"Jesica aja yang buka Ma. Mungkin itu Ayah" ujar Jesica dengan sangat senang dan bersemangat.

Jesicapun berlari kearah pintu, lalu membukanya. "Ayah!" teriaknya lalu memeluk sang Ayah.

"Ya ampun, putri ayah. Kok masih pakai seragam sekolah sih?"

Jesica melepaskan pelukannya pada sang Ayah. "Ntar deh Yah, Jesica ceritain. Sekarang yuk makan bareng. Jesica bawa temen lho Yah." ajak Jesica menuju ke ruang makan.

"Beneran? Udah banyak ya temen Jesica"

"Iya dong Yah, mereka semua pada baik-baik lho"

"Ohya?"

"Iya Ayah. Tuh dia, namanya Angga. Dia kakak kelas Jesica, dia selalu saja menolong Jesica" tunjuk Jesica pada Angga.

Angga yang ditunjukpun berdiri, lalu membungkukkan badannya. "Malam Om," ujar Angga, lalu kembali duduk.

My Sun || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang