"Kita joging dimana nih?" Tanya Jesica yang sedari tadi antusias, pasalnya pagi ini mereka akan joging berempat dengan tempat yang berbeda.
"Di taman," ucap Hanan.
"Girang amat lu anak singa, kek anak TK yang dikasih uang jajan," sindir Rayan.
Jesica mengelus dadanya yang tepos, "sabar, masih pagi Jesica, jangan kepancing, huft, ok tenang."
"Kepancing, emang lo ikan?" Sambung Devano.
Pletak!
Jesica memukul Hanan yang tepat disampingnya, Hanan yang tidak tau masalah hanya sabar dan lanjut mengirimi pesan singkat pada Naya.
"Yaudah yok, kita cap cus," ajak Rayan sambil memakai hoodie berwarna hitam.
Merekapun pergi kearah mobil dan memasukinya, posisinya seperti biasa, Rayan dan Jesica berada dibelakan lalu, Hanan didepan dengan Devano yang menyetir.
Sampai ditaman, bukannya joging malah asyik berfoto-foto ria, siapa lagi kalau bukan Jesica aprilia.
"Woy! Anak singa, kuy lari," ajak Hanan.
"Huft, sepertinya nama gua bakal keganti jadi anak singa deh," ucap Jesica cemberut, pasalnya Rayan dan Hanan sangat suka memanggilnya dengan nama 'anak singa'
"Ayok cepat lari!" Ajak Rayan sambil menarik lengan Jesica.
Kek drama korea aja, ekhem.
Jesica kaget dengan perilaku Rayan yang tiba-tiba itu, jantungnya berdegup kencang, matanya panas, seperti ada kupu-kupu yang menari diperutnya, pipinya memerah.
Tiba-tiba mereka berhenti, Rayan menatap Jesica dengan keadaan rambut yang agak basah karena keringat, keringatnya bercucuran dimuka dan lehernya, ditambah lagi Rayan saat ini memakai hoodie berwarna hitam. Tamatlah riwayat Jesica.
Anjim nih anak bisa cakep juga yah? Batin Jesica
Jesica menggeleng keras lalu menampar pipinya, "aw!" Ringis Jesica.
"Lo gila ya? Mukul diri sendiri," ucap Rayan yang sudah melepaskan tautan tangan mereka.
Jesica berusaha menetralkan jantungnya yang berdegup kencang dan wajahnya yang memerah.
"I-iya, gua gila," ucap Jesica lalu berjalan mendahului Rayan dan pergi kearah Hanan dan Devano yang berada didepan mereka.
"Berdua aja, kek orang pacaran njir," ucap Jesica yang sudah berada ditengah-tengah antara Hanan dan Devano, lalu menggantungkan lengannya dipundak kedua pria itu.
Hanan menghempas tangan Jesica dari pundaknya, " jangan pegang-pegang, gua udah punya pacar, ntar dia cemburu," ucap Hanan dengan percaya dirinya.
Rayan yang sedari tadi disamping Hanan langsung menjitak kepala Hanan.
"Udah gede ternyata anaknya pak kamarudin ini, wkwkwk" gombal Rayan.
"Ish! Apaan sih," ucap Hanan dengan wajah yang memerah.
Rayan menoyor kepala Hanan, "gak asyik lo hahaha" ucap Rayan lalu berpindah tepat disamping Jesica.
"Dasar!" Umpat Hanan.
"Jes, lo minum obat yang gua kasih gak?" Bisik Rayan. Jesica menggeleng memberikan jawaban.
"Lo goblok ya?! Gimana kalau lo kumat? Astagah Jesica..." bisik Rayan sambil menahan emosinya.
"Tenang aja, gak bakalan kok," bisik Jesica dengan santainya.
"Kalian ngomong apaan dah? Pake bisik-bisik segala," tanya Devano yang agak curiga dengan tingkah Rayan dan Jesica.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sun || On Going
Teen FictionJesica aprilia. Seorang gadis yang selalu memiliki banyak keinginan yang belum pernah ia lakukan. Ceria,itulah dia dan selalu saja bermain dengan kalangan pria. Bukan hanya bermain dengan kalangan pria saja bahkan cara berpakaiannya saja persis sepe...