Pukul 17.00
Tok, tok, tok...
"Jesi, udah belom? Lama amat dah," panggil Hanan.
Saat ini mereka ingin pergi kesalah satu cafè milik ayah Hanan dibandung. Biasa, holkay.
"Iya, iya, bentar!" Teriak Jesica dari dalam kamar.
Rayan menghampiri Hanan yang sedari tadi menunggu didepan kamar Jesica, "gimana?" Tanya Rayan.
"Huft, belom. Gak tau dah dari tadi ngapain mulu, lama amat." Kesal Hanan lalu pergi meninggalkan Rayan.
"Woy Je, lo mau kita tinggalin? Lima menit lagi lo gak keluar, kita bener-bener bakal ninggalin lo," ancam Rayan lalu pergi.
Jesicapun keluar kamar, "ok, kuy berangkat." Ajak Jesica yang sudah ditatap horor tiga lelaki itu.
"Aelah, gausah natap kek gitu juga kali, gua tau gua cakep heheheh," ucap Jesica saat menyadari tatapan dari tiga cowok tersebut.
"Cantik pala lo, style kek cowok gitu, gak ada aura ceweknya sumpah," cibir Hanan.
"Gua jitak juga ntar pala lo," ancam Jesica yang tidak terima dikatain style cowok.
"Udah-udah, yuk buruan, gua dah laper nih" ucap Rayan lalu pergi keluar apart dan diikuti oleh Jesica, Hanan, dan Devano.
Merekapun memasuki mobil, dan berlalu menyusuri kota bandung yang indah itu.
"Ntar kalau udah makan kita kemana?" Tanya Jesica antusias.
"Pulang," jawab Devano.
"Lo aja yang pulang Dev, gua masih mau keliling bandung, kapan lagikan kita kebandung, iya gak Jes?" Ucap Hanan, sedangkan Rayan dan Devano menatap tajam kearah Hanan, yang ditatap hanya nyengir-nyengir gak jelas.
"Bener tuh kata Hanan, guakan baru kali ini kebandung," ucap Jesica sambil menunjukkan muka cemberutnya, membuat Devano harus mengalah.
"Haish, iya iya, ntar kita jalan-jalan," ucap Devano dengan sangat-sangat terpaksa.
"Beneran?! Yeay! Makacih Devano," teriak Jesica memeluk Devano yang sedang menyetir itu dari belakang.
"Udah, gausah peluk-peluk, jijik" tandas Devano.
"Mending lo peluk gua aja Jes, heheheh" ucap Rayan yang duduk disamping Jesica.
"Dih najis," ucap Jesica sambil menunjukkan muka jijiknya pada Rayan.
***
Cafè
Hanan, Rayan, Devano, dan Jesica berjalan menuju keruang VIP yang sudah dipesan Hanan sejam yang lalu.
Semua pasang mata menatap mereka berempat, bagaimana tidak, Jesica diperlakukan layaknya sang ratu didepan umum. Rayan dan Devano berjalan disisi Jesica, sedangkan Hanan berjalan didepan mereka untuk memberi akses jalan yang tertutup beberapa gerombolan orang.
Wah, wanita itu beruntung sekali memiliki tiga pria tampan - orang 1
Aaahhh rahimku anget maz - orang 2
Ya ampun! Itu bukannya the sun team? - orang 3
Kyaaa! Oppa saranghae - orang 4
Dih najis, - orang 5
Kegatelan banget sih ceweknya - orang 6
Perjam dibayar berapa ama mereka beb? Hahahaha - orang 7
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sun || On Going
JugendliteraturJesica aprilia. Seorang gadis yang selalu memiliki banyak keinginan yang belum pernah ia lakukan. Ceria,itulah dia dan selalu saja bermain dengan kalangan pria. Bukan hanya bermain dengan kalangan pria saja bahkan cara berpakaiannya saja persis sepe...