Jesica aprilia.
Seorang gadis yang selalu memiliki banyak keinginan yang belum pernah ia lakukan.
Ceria,itulah dia dan selalu saja bermain dengan kalangan pria. Bukan hanya bermain dengan kalangan pria saja bahkan cara berpakaiannya saja persis sepe...
"Good morning jengkoll ..." sapa Devano yang sudah siap dengan perlengkapan olahraganya.
"Jengkol, jengkol. Lo pikir gua makanan apa?" kesal Jesica
"Masih pagi loh Jes, udah ngambekan aja."
"Bodo amat. Gak peduli." dengan wajah yang sedikit kesal, Jesica mulai berjalan keluar gerbang rumah sambil mendorong sepedanya.
Devano mengikuti Jesica dari belakan, ia tidak ingin mengganggu Jesica pagi ini, karna Devano tau Jesica tidak ingin di ganggu jika masih pagi seperti ini.
Jesicapun menaiki sepeda berwarna birunya itu dan mengayuhnya dengan sangat santai, saking santainya Devano bisa mengejarnya hanya dengan berlari saja.
"Kenapa ngejar gue?" tanya Jesica dengan nada yang sangat ketus.
"Lo marah ama gua?" nukannya menjawab pertanyaan dari Jesica, ia malah bertanya balik.
"Gak!" singkat, padat, dan sangat jelas.
Setelah mengucapkan satu kata yang sangat nyesek di hati Devano, Jesicapun melajukan sepedanya dan berbelok kearah kiri menuju taman kompleks yang khusus untuk para pria berolahraga.
Semua orang yang sekompleks dengan Jesica sudah mengetahui tentang trauma yang Jesica alami, maka dari itu Jesica tidak takut lagi jika keluar sendirian walaupun hanya di kompleksnya.
Sudah sepuluh kali Jesica memutari taman dengan perasaan yang sangat kesal, Jesicapun menghentikan sepedanya dan mencari bangku kosong ditaman.
"Haisshhh, sialan." umpat Jesica sambil mencari sesuatu di saku dan sepedanya.
"Ah! Ini semua gara-gara Devano nih, gua lupa bawa air minum ama uang" kesal Jesica. Ia pun mencari-cari seseorang yang ia kenal, barangkali saja ia bisa minta bantuan.
"Eh, teh Jesica?" ucap salah satu pria yang juga sedang berolahraga di taman kompleks.
"Eh, kang Panji. Ada apa kang?" Tanya Jesica.
"Tumben atuh sendirian neng, Devanonya mana?" Tanya pria yang bernama Panji itu.
"Nah itu dia kang, gua gak tau si pembawa masalah itu kemana," ucap Jesica dengan santainya.
"Dasar si Devano gak ada akhlak emang. Yaudah, nih buat kamu. Kang Panji pergi dulu, mau latihan fisik lagi" ucap Panji sambil memberikan dua botol air mineral kepada Jesica dan kembali berlari.
"MAKASIH KANG!!! SEMANGAT LATIHANNYA, SEMOGA GOL JADI TENTARANYA!!" teriak Jesica kepada Panji yang sudah sedikit jauh, Panjipun hanya melambaikan tangannya pertanda ia akan pergi.
Tidak sampai lima menit, satu botol air mineral tersebut habis diminum Jesica.
"Aaahh ... akhirnya legah juga" ucap Jesica yang mengusap lehernya bak iklan-iklan di tv.
Biasa aja kali jes, gausah gitu juga wkwkwk - Author
Napa lo? Sirik amat - Jesica
Iyadah Jes iya, ok back ke cerita hehehe - Author
"Hufftt ... gua tuh sebenarnya masih kesel banget ama si Devano. Masa kemaren dia tega ninggalin gua sendirian di perpustakaan hanya demi cewek gak jelas itu. Di bilang pacaran, gak juga. Di bilang temen, kok gitu banget sih. Sampai-sampai orang yang selalu dia prioritasin di tinggal gitu aja. Bukannya minta maaf eh, malah ngeselin pagi-pagi. Dasar Devano bangsat!!" Omel Jesica yang sedari tadi duduk di bangku taman sambil meremas botol air mineral yang kosong.
"Aaaaa....... DEVANO!!!" teriak Jesica dan membuang botol itu ke sembarang arah.
Untung saja taman tidak terlalu ramai, jadi ia tidak perlu malu akan sorotan-sorotan pria yang menganggapnya gila.
Tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya dengan sangat pelan.
"Gausah sok cari perhatian Dev, gua masih kesel ama lo tau gak!" ucap Jesica yang masih asyik memainkan permainan Pou di hpnya.
"Mbak"
"Berapa kali sih gua bilang ama lo jangan pernah manggil gua mbak lagi. Gua bukan mbak lo tau gak?!" Jesica mulai kesal.
Pundak Jesica ditepuk lagi, namun tepukan ini agak sedikit kencang dari yang tadi.
"Mau lo apasih?!" Jesicapun berbalik kearah orang tersebut.
Jesica terdiam. Ia tak bisa berkata-kata lagi. Mulutnya seketika seperti di kunci oleh seseorang dan kuncinya di buang entah kemana hingga ia tidak memdapatkannya dan tetap bertahan dengan posisi mulut terkunci.
Ngomong apasih?- Author
"Hai, Jesi-ca"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di gantungin lagi nih? Hahahaha maaf yah gaes....
Btw,siapa sih pria yang membuat mulut Jesica terkunci rapat itu?
Apa kah dia Devano yang sedang memberikan sesuatu yang spesial buat Jesica? Ataukah orang lain?