Sedari tadi Jesica menyenggol lengan Rayan, namun Rayan menghiraukan temannya itu. "Ssttt ... ssstt ... nomor 5 jawaban lo apaan?" bisik Jesica pada Rayan.
"Soal kita beda-beda, ngapain lo minta jawaban ke gua?" ujar Rayan dengan nada agak sedikit keras.
Iya, pak Bambank membuat soal berbeda-beda, agar mereka tidak menyontek. Pak Bambank sudah tahu akal busuk kelas itu, makanya pak Bambank membuat soal berbeda-beda.
Jesica melototkan matanya pada Rayan. "Kalau ngomong jangan kenceng-kenceng, ntar kita ketahuan gimana?" bisik Jesica lagi.
"Guakan gak nyontek ama lo!" ujar Rayan dengan nada yang sama.
Dengan sengaja, Jesica menginjak kaki Rayan, "Aw!" teriak Rayan.
Seisi kelaspun menatap kearah Rayan dan Jesica.
"Kamu kenapa, Rayan?" tanya pak Bambank.
"Tadi ada kecoak lewat, Pak." bohong Rayan.
"Ooh ... Yasudah, kerjakan lagi soalnya." ucap pak Bambank, lalu mengawasi murid yang lainnya.
"Bapak gak takut sama kecoak?" tanya Hanan membuat semua murid melihat kearahnya.
"Yah enggaklah, kenapa takut?" ucap pak Bambank.
"Saya pikir bapak takut sama kecoak, ternyata bapak gantle juga yah ..." sambung Devano.
"Oh iya dong, saya gitu loh ... " ucap pak Bambank sambil memukul dadanya merasa bangga.
"Bapak gantle banget deh, lebih gantle kalau kasih tahu jawaban nomor 5 hehehe ... " goda Jesica, dan mendapat sorakkan dari semua murid yang berada dikelas.
"Sudah-sudah, sekarang kerjakan soal kalian. Waktu tinggal 10 menit lagi!" ujar pak Bambank.
Dengan kecepatan kilat mereka menyoret-nyoret buku mereka. Entah apa yang mereka tulis dalam waktu sepuluh menit itu.
"Weh anjing nomor 5 apaan woy?"
"Soal gua samaan ama siapa njing!"
"Ini cara kerjanya gimana ya Allah ... "
"Buset pak ... gua gak tau mau nulis apaan"
"Anjim, anjim, anjim"
"Ini gimana woy asu!"
"Yang pinter nyontek woy!"
"Aaa! Rayan nyontek"
"Weh ... pelampung gua mana anjim!"
"Anjir! Pensil gua ilang!"
Itulah beberapa umpatan yang terdengar dalam sepuluh menit terakhir. Keadaan mereka kacau, sangat kacau. Ada yang berjalan kesana-kemari mencari jawaban, ada yang melihat punya teman sebangkunya, dsb.
"Ok. Saya akan hitung mundur yah!" ujar pak Bambank.
"Ya gusti!!" histeris seluruh siswa yang jawabannya belum selesai.
"5"
"Paaakk!!"
"4"
"BENTAR PAK YA ALLAH!!"
"3"
"Anjimlah pak! Gak tau dah ini bener apa kagak"
"2"
"Pasrah dah! Pasrah!"
"1. Anter!" perintah pak Bambank
Seluruh siswapun mengantar kertas ulangan mereka ke meja guru, dengan muka yang sangat-sangat kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sun || On Going
Teen FictionJesica aprilia. Seorang gadis yang selalu memiliki banyak keinginan yang belum pernah ia lakukan. Ceria,itulah dia dan selalu saja bermain dengan kalangan pria. Bukan hanya bermain dengan kalangan pria saja bahkan cara berpakaiannya saja persis sepe...